Peningkatan Kapasitas dan Simulasi Game Ketahanan Pemukiman Bersama IKC Indonesia dan Bokomi 192

Yogyakarta-Hari Sabtu tanggal 13 April 2013, bertempat di gedung PIP2B (Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan) Yogyakarta, diadakan acara “Training of Trainers Peningkatan Kapasitas Ketahanan Pemukiman dan Simulasi Game Peningkatan Kapasitas Ketahanan Pemukiman”. Acara yang diadakan oleh Balai PIPBPJK (Pengujian Informasi Pemukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi) ini dihadiri oleh beberapa elemen, yaitu dari dinas PU dan dinas Pendidikan Yogyakarta, IKC(Ikatan Kanca Cilik) Indonesia, Bokomi(Basis Organisasi Kesiagaan Komunitas) 192 serta dari mahasiswa dan siswa yang ada di Yogyakarta.

Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB diawali dengan presentasi dari Ir Ikaputra M.Eng., Ph.D, di mana beliau menuturkan tentang sejarah terbentuknya IKC Indonesia dan BOKOMI serta arti penting dari pengetahuan tentang kebencanaan. Kedua organisasi terinspirasi oleh dua organisasi yang ada dan berjalan di Jepang yaitu Eza!kaeru Caravan dan Bokomi Jepang. Bokomi di Jepang yang ada 191 kelompok, sehingga di Indonesia Bokomi yang ada di kampung Badran ini memiliki nomor urut 192.

Dosen jurusan Arsitektur dan Perencanaan UGM ini pun menambahkan, “Tujuan IKC Indonesia adalah memperkenalkan dan mensosialisasikan pengetahuan tentang bencana alam dan cara-cara menanganinya dimulai dari usia dini melalui permainan-permainan yang sederhana”. Contohnya misalnya permainan balap air, di mana permainan ini bertujuan untuk melatih kerjasama dalam mengatasi kebakaran. Permainan lain yang diaplikasikan IKC Indonesia adalah permainan pukul kenthongan, telephone, shelter, yang semuanya sudah dilakukan di beberapa sekolah di Yogyakarta. IKC ini pun juga diadopsi untuk diterapkan di Thailand.

Bapak Noorhadi Rahardjo dosen fakultas Geografi UGM yang merupakan pemrakarsa Bokomi 192 menambahkan, “Sebenarnya tidak ada orang yang meninggal karena gempa, yang ada meninggal karena kejatuhan usuk, pintu ”. Geografis Indonesia yang memang rawan bencana gempa, gunung api, longsor dan sebagainya memang harus diantisipasi dengan pengetahuan tentang bencana yang mumpuni.

Bokomi yang tadinya berarti Bosai Fukushi Komyunithi diubah agar bisa menyatu dengan masyarakat Indonesia menjadi Basis Organisasi Kesiagaan Komunitas. Saat ini Bokomi kampung Badran mempunyai aset 2 alat pemadam kebakaran portable, gudang penyimpanan alat, dan peralatan untuk pelatihan kebencanaan.

Bapak Laxmono Habsoro, Ketua IKC Indonesia berharap adanya integrasi kegiatan pengurangan resiko bencana ke dalam kurikulum pendidikan formal, baik intra maupun ekstrakulikuler. Integrasi ini diharapakn bisa dilakukan dengan dinas pendidikan di seluruh kabupaten/kota di DIY.

Gambar Alat Pelatihan Kebakaran