Yogyakarta Tuan Rumah Symposium on Disaster Risk Resilience (APDR3)

Sejumlah pemerhati, pakar kebencanaan dan aktifis LSM tingkat internasional dan nasional berkumpul di Yogyakarta, untuk membahas masalah kebencanaan dan cara mengatasi dengan baik dan bijak, sekaligus meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana. Momentum tersebut terselenggara dalam tajuk simposium kebencanaan yang bertajuk Indonesia Symposium on Disaster Risk Reduction and Resilience, Asia Pacific Disaster Risk Reduction and Resilience (APDR3) yang diselenggarakan di Hotel Mustika Sheraton Yogyakarta, Kamis (13/6).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono, dalam kesempatan itu menjelaskan simposium ini membahas bagaimana meningkatkan ketangguhan masyarkat dalam menghadapi bencana. Pertemuan ini melibatkan pakar kebencanaan dunia.

Menurut Surono, dalam simposium ini lebih spesifik bagaimana membangun ketangguhan masyarakat dalam usaha mengurangi risiko bencana. Diharapkan muncul kolaborasi ilmu pengetahuan yang baru yang merupakan kombinasi ilmu pengetahuan modern dan tradisional.

Sebab, tambah Surono, masyarakat di sekitar bencana, merupakan masyarakat yang telah akrab dengan lingkungannya serta memiliki pengetahuan bagaimana menghadapi risiko bencana. 'Itulah yang kita bicarakan dalam acara ini,' katanya menjelaskan.

Disebutkan simposium yang digelar selama dua hari ini (13-14/6) merupakan kerjasama antara Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada (UGM), University of Hawaii at Manoa, USAID, US-Japan Council dan lembaga internasional lainnya. Dalam rangkaian event tersebut juga diselenggarakan field trip ke daerah Kaki Gunung Merapi yang terpapar erupsi pada tahun 2010 yang lalu, selain itu juga kunjungan ke daerah hunian tetap relokasi pengungsi masyarkat pedukuhan Pelemsari yang terletak di wilayah Huntap Karangkendal, Dusun Gondang, Umbulharjo, Cangkringan.

Salah satu daya tarik utama dalam simposium ini adalah kehadiran, Dr Maya Soetoro Ng adik Presiden Barack Obama, hadir dalam kapasitasnya sebagai salah satu narasumber dari University Of Manua Hawaii dalam bidang Pendidikan Psikologi .Sedangkan President University of Hawaii at Manoa, Dr Greenwood pada kesempatan itu mengatakan, melalui pertemuan tersebut diharapkan akan menghasilkan banyak pemikiran mengenai penanganan kebencanaan.

Selain pertemuan yang menyajikan presentasi narasumber yang berasal dari University of Manua, UGM,dan  UII serta para mitra yang berasal dari pemerintah dan LSM. Acara ini juga menampilkan pameran teknologi early warning system bencana longsor berbiaya murah yang merupakan hasil dari penelitian dan penerapan di masyarakat yang di kordinir oleh Prof. Dr. Dwikorita Karnawati yang berasal dari Jurusan Teknik Geolgi UGM.      

Hasil dari simposium tersebut diharapkan dapat diterapkan secara praktis oleh pemerintah, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat yang terkait untuk upaya pengurangan resiko bencana.