Klinik Konstruksi DIY Siap ‘Mengobati’ Keluhan Masyarakat

 

Dalam rangka rangkaian kegiatan Klinik Konstruksi, Seksi Informasi Permukiman dan Bangunan ; Balai Pengujian, Informasi Permukiman dan Bangunan , dan Pengembangan Jasa Konstruksi ( Seksi IPB Balai PIPBPJK ) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali mengadakan sosialisasi terkait dengan layanan klinik konstruksi yang baru mulai berjalan sejak 2016 yang lalu. Dalam kegiatan kali ini, bertempat di Pendopo Kantor Kecamatan Tempel, Selasa 25 April 2017, dan disambut oleh Bapak Camat Kecamatan Tempel, masyarakat Kecamatan Tempel berkesempatan berdiskusi bersama dengan beberapa tenaga ahli dan konsultan.

Klinik konstruksi adalah salah satu layanan yang disediakan Seksi IPB dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat. Didalamnya terdapat beberapa layanan yang telah diluncurkan, diantaranya yaitu layanan konsultasi online melalui website PIP2B DIY http://www.klinikkonstruksi-diy.com/ dan layanan helps desk (tatap muka) yang dilaksanakan setiap hari rabu, bertempat di Kantor PIP2B DIY di Jln. Kenari No. 14 A Yogyakarta.

Dalam diskusi kali ini terdapat beberapa permasalahan yang disampaikan oleh perwakilan masing-masing padukuhan, diantaranya masalah infrastruktur desa termasuk diantaranya jalan dan drainase. Pengetahuan penduduk yang masih minim terkait pentingnya perencanaan bangunan dan permukiman masih menjadi satu masalah yang klise.

Seperti yang disampaikan salah satu perwakilan dari padukuhan Mororejo, Aris, yang menyampaikan permasalahan di daerahnya terkait dengan pembuatan IPAL Komunal yang baru ada 1 di desanya. Selain itu, masalah teknis terkait dokumen-dokumen seperti proposal atau pembuatan rencana anggaran menjadi permasalahan yang cukup kompleks dan dikeluhkan oleh sebagian besar perwakilan yang hadir.

Menanggapi permasalahan ini, tenaga ahli Klinik Konstruksi  menyarankan untuk terlebih dahulu membuat pemetaan kawasan agar kedepannya dapat dibuat perkiraan dan perhitungan untuk solusi yang tepat terkait masalah ini. Berkaitan dengan drainase, terdapat satu inovasi baru yaitu pemasangan TRAP (Tampung, Resapkan, Alirkan dan Pelihara). Sistem ini lebih ramah lingkungan karena air hujan tidak dibiarkan mengalir terbuang tetapi ditampung untuk digunakan dan diresapkan ke dalam tanah. Peserta mengharapkan adanya beberapa informasi terkait teknologi sederhana terkait kegiatan Pengelolaan Lingkungan Permukiman dan Bangunan yang dapat dibagikan pada masyarakat dalam program Klinik Konstruksi ini.

Pada akhir acara, tercapai kesepakatan untuk terus mengadakan layanan klinik konstrusi secara rutin dengan pendamping dari tenaga ahli dan konsultan yang ahli pada bidang masing-masing.  Seksi IPB sebagai penghubung antara masyarakat dengan tenaga ahli dan  konsultan maupun dinas terkait, siap menampung, menjembatani dan ‘mengobati’ permasalahan masyarakat terkait permukiman dan bangunan.