
Mengapa Arsitektur Konstekstual?
(Yogyakarta 12/11). Berbagai dampak negatif muncul akibat pertambahan jumlah penduduk yang tidak diikuti dengan sarana dan prasarana pendukung lingkungan yang memadai. DemikiandisampaikanKaSie Pengembangan Jasa Konstruksi Balai Pengujian, Informasi Permukiman Dan Bangunan Dan Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PIPBPJK), Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas PUP-ESDM) DIY,Budi Prasatowo, S.T, pada pembukaan Asistensi Teknis Klinik Konstruksi, Jumat (09/11) di Balai Desa Palbapang, Bantul.
“Salah satu dampak negatif yang bisa kita rasakan yaitu terkait sanitasi.” Budi menyampaikan. “permasalahan ini kemudian diperburuk dengan rendahnya inisiatif dari masyarakat setempat” lanjutnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta undangan yang terdiri dari perwakilan perangkat desa/ pedukuhan dan masyarakat penggiat/ pemerhati sektor infrastruktur lingkungan permukiman.
Hadir sebagai Narasumber yaitu Warniningsih, ST., M.Kes. dari INTAKINDO DIY yang menyampaikan materi “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga”, Dr. Ing. Nensi Golda Yuli, ST., MT., dari INTAKINDO DIYdengan materi “Desain Arsitektur Dalam Konsteks Permukiman Lokal”.
Selamadua jam lebih, para pesertadiskusiaktifmenyampaikan ide, gagasan, perspektifdanusulansolusiatasberbagaipermasalahanterkait perencanaan teknis infrastruktur lingkungan permukimansetempat yang tengahdihadapimasyarakat.
“Perlu ada forum pendampingan edukatif guna meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sanitasi, termasuk didalamnya tentang persampahan”, Kepala Desa Palbapang, Sukirman, SH.,menanggapi.
Selain diskusi terkait masalah sampah rumah tangga, peserta juga dipancing untuk diskusi terkait masalah arsitektur. Saat ini, dapatdenganmudah kita temui bangunan–bangunanberdesain arsitektur modern,terutama rumah tinggal denganbentuk yang hampir samadansetipe. Bahan utama bangunan yang popular digunakanadalah beton dan rangkaatap baja ringan. Sangat jarang kita jumpai bangunan dengan corak arsitektur kontekstual, kecuali padatempat–tempattertentu yang banyak diantaranya bernilai budaya atau seni.
Mengapa harus dibandingkandenganrancangbangun arsitektur kontekstual?
Berbeda dengan desain arsitektur modern, dilihat dari perspektif sosial, budaya, maupun ekologis,arsitektur yang baik harus mampu menciptakan harmoni dengan lingkungan di sekitarnya, seperti denganmenerapkandesain arsitektur kontekstual. Itulah salah satu alasan mengapa kita harus mulai memikirkan untuk menggunakan desain arsitektur ini.
Mengakhiri diskusi, masyarakat dengan antusias meminta pendampingan lebih lanjut terkait beberapa permasalahanteknis yang dianggap belum tuntas dijawab oleh narasumber. Dv)