post-image

Bukan Mimpi: Membangun Desa Wisata Karangtengah

Dalam rangka salah satu upaya penyebarluasan informasi ke-PU-an, khususnya di sektor permukiman dan bangunan, termasuk didalamnya layanan promosi peningkatan kapasitas/ inisiasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kualitas lingkungan permukiman di DIY, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas PUP dan ESDM) DIY melalui Balai Pengujian, Informasi Permukiman dan Bangunan, dan Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PIPBPJK) memfasilitasi kegiatan pendampingan masyarakat melalui Layanan Klinik Konstruksi, Jumat  (23/11).

Kegiatan Klinik Konstruksi kali ini berlangsung di Balai Desa Karangtengahdengan dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari unsur perwakilan aparat desa dan unsur perwakilan masyarakat penggiat infrastruktur permukiman diDesa Karangtengah,Kec. Imogiri, Kab. Bantul.

Hadir sebagai narasumber yaitu Siti Dewi Amanda, ST., MBA., yang merupakan ahli dalam bidamg Manajemen Konstruksi dan RBBambang Sudjarwanto, STyang merupakan pakar dalam bidang Bangunan Gedung, ahli K3 Konstruksi dan ahli Sumber Daya Air. Keduanya bertugas sebagai ‘dokter’ layanan Klinik Konstruksi dari INTAKINDO yang bekerjasama dengan Balai PIPBPJK untuk melaksanakan pendampingan secara langsung kepada masyarakat.

Desa Karangtengah merupakan salah satu desa di Yogyakarta yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata. Baik sumber daya manusia maupun alamnya, keduanya sama-sama memiliki potensi untuk dikembangkan.Hal senada disampaikan Budi Prastowo, ST., KaSie Pengembangan Jasa Konstruksi Balai PIPBPJK DIY.

“Sebagian besar wilayah Desa Karangtengah merupakan daerah perbukitan, sehingga sangat cocok jika dikembangkan menjadi kawasan Agro Wisata.” buka Budi.

Di desa ini, terdapat Petilasan Ki Ambarsari sekarsari, Petilasan Watu Wedok, Watu Gedek, Watu Amben serta dibangun gazebo – gazebo Rumah sutra, kandang ternak, laboraturium danshowroom serta,daya tarik utama pengunjung untuk mendatangi ke desa ini, pemandangan persawahan asri yang sangat eksotis baik siang, sore, maupun malam hari.

“Sayang sekali kalau potensi yang sudah ada dibiarkan begitu saja, padahal kalau dikembangkan dan dirawat, bisa menjadi lebih baik lagi.” Amanda menambahi. “Alangkah baiknya kalau rumah-rumah masyarakat sudah tertata dengan baik, terdapat ruang publik, sistem pengelolaan air limbah yang lengkap dan sungai yang bersih. Jangan sampai kalah dengan desa/ kelurahan lainnya.” lanjutnya.

Selain didorong untuk lebih memperhatikan pengelolaan rumah tinggal sederhana yang sehat, masyarakat juga dipancing untuk diskusi terkait infrastruktur jalan lingkungan.

“Mengingat sudah ada implementasi Dana Desa, kita tidak harus selalu bergantung pada Pemerintah Kabupaten terkait pembangunan infrastruktur lingkungan masing–masing.”Bambang menyampaikan.”Kita juga bisa membangun secara swadaya sesuai kemampuan dan berkreasi untuk mengemas Desa Karangtengah sedemikian rupa sehingga keunikannya memiliki nilai jual yang sanggup menarik wisatawan.”

Dengan sedikit polesan, desa yang sejak dahulu cukup memukau dengan alamnya yang menawan ini bisa menjadi salah satu Desa Wisata unggulan di Kabupaten Bantul. Setuju? (Dv)