Metode perhitungan yang mudah dilakukan untuk mendesain ukuran Balok Induk
Halo, Klinik Konstruksi
Dalam merencanakan rumah tinggal sederhana 2 lantai, adakah metode perhitungan yang mudah dilakukan untuk mendesain ukuran Balok Induk, Balok Anak dan Kolom Utama (penumpu Balok Induk)? Rumus - rumus apa saja yang diperlukan? Mohon penjelasan disertai dengan contoh.
Matur Nuwun
Dalam merencanakan rumah tinggal sederhana 2 lantai, adakah metode perhitungan yang mudah dilakukan untuk mendesain ukuran Balok Induk, Balok Anak dan Kolom Utama (penumpu Balok Induk)? Rumus - rumus apa saja yang diperlukan? Mohon penjelasan disertai dengan contoh.
Matur Nuwun
Jawaban : Halo juga Bapak/ Ibu.
Dewasa ini, kecenderungan masyarakat untuk membangun hunian secara vertikal terus bertambah seiring dengan kian terbatas dan mahalnya lahan yang tersedia. Informasi yang berkenaan dengan struktur pokok untuk bangunan 2 lantai sudah seharusnya diketahui bagi pihak – pihak (terutama masyarakat yang awam) yang berkepentingan dalam proses perencanaan dan pembangunannya.
Ada suatu formulasi sederhana terkait penentuan dimensi penampang melintang Balok Induk, Balok Anak & Kolom Utama yang cocok diterapkan untuk bangunan rumah tinggal sederhana.
Rumus tersebut yaitu :
Tinggi atau tebal Balok Induk = 1/11 - 1/14 x L ; (L= panjang bentang yang terpanjang)
Lebar Balok Induk = ½ x Tebal Balok Induk ; atau bisa juga menggunakan
Lebar Balok Induk = ? x Tebal Balok Induk ;
Tinggi atau tebal Balok Anak = 1/14 - 1/16 x L ;
Lebar Balok Anak = ½ x Tebal Balok Anak ; atau bisa juga menggunakan
Lebar Balok Anak = ? x Tebal Balok Anak ;
Balok anak dibutuhkan apabila luas lantai lebih dari 25 m2 ;
Dimensi Kolom Utama = lebar Balok Induk + (2 x 5 cm) ;
Pada umumnya, bentuk penampang Kolom adalah bujur sangkar
Catatan : terkadang, untuk kasus – kasus tertentu, pembulatan angka hasil hitungan rumus – rumus di atas perlu dilakukan untuk mempermudah penerapan ukuran rencana pada saat pelaksanaan di lapangan.
Cara penggunaan rumus :
Dengan mempertimbangkan ukuran dan orientasi lahan tempat bangunan akan berdiri, diperoleh rencana bahwa bentang paling panjang Balok adalah 4 m (L = 400 cm),
Menghitung dimensi Balok Induk :
Masukkan nilai L ke dalam rumus Tinggi atau tebal Balok Induk
Tinggi atau tebal Balok Induk = 1/11 - 1/14 x 400 = 33,33 cm ? 35,00 cm (dibulatkan)
Masukkan nilai tebal Balok Induk ke dalam rumus Lebar Balok Induk
Lebar Balok Induk = ½ x 33,33 = 16,67 cm; atau
Lebar Balok Induk = ? x 33,33 = 22,22 cm, berdasarkan nilai keduanya misal dipilih ? 20,00 cm (dibulatkan)
Chek perbandingan Tinggi hasil pembulatan & Lebar hasil pembulatan (interval hasil perbandingan yang ideal adalah 0,5 – 0,667), diperoleh nilai 0,57 yang masih dalam interval perbandingan yang ideal.
Menghitung dimensi Balok Anak :
Masukkan nilai L ke dalam rumus Tinggi atau tebal Balok Anak
Tinggi atau tebal Balok Anak = 1/14 - 1/16 x 400 = 26,67 cm ? 25,00 cm (dibulatkan)
Masukkan nilai tebal Balok Induk ke dalam rumus Lebar Balok Induk
Lebar Balok Induk = ½ x 26,67 = 13,33 cm; atau
Lebar Balok Induk = ? x 26,67 = 17,78 cm, berdasarkan nilai keduanya misal dipilih ? 15,00 cm (dibulatkan)
Chek perbandingan Tinggi hasil pembulatan & Lebar hasil pembulatan (interval hasil perbandingan yang ideal adalah 0,5 – 0,667), diperoleh nilai 0,60 yang masih dalam interval perbandingan yang ideal.
Menghitung dimensi Kolom Utama :
Masukkan nilai Lebar Balok Induk hasil pembulatan (lolos chek perbandingan ideal) ke dalam rumus Dimensi Kolom
Dimensi Kolom Utama = 20,00 + (2 x 5 cm) = 30,00 cm
Apabila bentuk penampang Kolom Utama adalah bujur sangkar, maka hal ini berarti dimensi penampang Kolom Utama = 30,00 cm x 30,00 cm.
Demikian kami sampaikan jawaban, terima kasih.