No | Judul | Uraian | No_seri | Tahun | Kriteria | Kategori |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah | Cara uji ini merupakan prosedur untuk mendapatkan jumlah dari distribusi ukuran butir tanah. |
SNI 3423-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
2 | Tata Cara Pemadatan Tanah | standar ini mencakup tata cara pemadatan tanah yang meliputi metode pemadatan karakteristik bahan yang dipadatkan,pelaksanaan, dan pengendalian mutu pemadatan di lapangan |
Pt T-44-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
3 | Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah | Dalam cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah ini metode penggelengan terdiri dari 2 prosedur yaitu penggelengan menggunakan telapak tangan dan menggunakan alat geleng batas cair. |
SNI 1966-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
4 | Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah | Cara uji ini menyediakan suatu prosedur, untuk mendapatkan data yang digunakan dalam menghitung batas susut, rasio susut, susut volume dan susut linier. |
SNI 3422-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
5 | Cara Uji Penentuan Batas Cair Tanah | Cara uji ini menetapkan prosedur penentuan batas cair tanah meliputi metode A dan metode B. Cara ini dilakukan terhadap tanah, baik berbutir halus maupun berbutir kasar yang lolos saringan No. 40 (0,425 mm). |
SNI 1967-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
6 | Cara Uji Kepadatan Berat Untuk Tanah | Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan yang berukuran tertentu dengan penumbuk 4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 457 mm. |
SNI 1743-2008 | 2008 | Tanah | Standar |
7 | Cara Uji Kepadatan Tanah di Lapangan Dengan Cara Selongsong | Standar ini menetapkan cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong untuk menentukan kepadatan tanah tidak berkohesi atau tanah yang sebagian besar terdiri dari tanah berbutir kasar yang mengandung butiran halus maksimum 5% dan ukura |
SNI 6792-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
8 | Metode uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan di laboratorium | tandar ini menetapkan penentuan kadar air terhadap massa tanah, batu, dan material serupa yang dilakukan di laboratorium, pengurangan massa dengan cara pengeringan menyebabkan kehilangan air kecuali sebagaimana disebutkan pada 1.4, 1.5, dan 1.7. Untuk penyederhanaan, kata material mengacu pada tanah, batu, atau agregat yang paling sesuai. |
SNI 1965 - 2019 | 2019 | Tanah | Standar |
9 | Tata Cara Pemasangan Instrumen Magnetisdan Pemantauan Pergerakan Vertikal Tanah | Standar ini menetapkan tata cara pemasangan instrumen magnetis dan pemantauan pergerakan vertikal lapisan tanah fondasi dan atau lapisan urugan tanah suatu tanggul, tubuh bendungan, tembok penahan tanah dan pangkal jembatan serta bangunan teknik si |
SNI 3454-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
10 | Tata Cara Pembuatan Peta Kemiringan Lereng Menggunakan Rumus Horton | Tata cara ini mencakup persyaratan, ketentuan dan cara pengerjaan dalam pembuatan peta kemiringan lereng permukaan tanah atau batuan, menggunakan rumus Horton. | SNI 03-3977-1995. | 1995 | Tanah | Standar |
11 | Tata Cara Pemasangan Inklinometer danPemantauan Pergerakan Horisontal Tanah | Standar ini menetapkan tata cara pemasangan inklinometer dan pemantauan deformasi/pergerakan horisontal lapisan tanah/batuan dan atau lapisan tanah urugan suatu tanggul, tubuh bendungan, |
SNI 3404-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
12 | Metode Pengujian Penyerapan Bunyi pada Bahan Akustik dengan Metode Tabung | Standar ini meliputi ketentuan metode uji untuk mengukur faktor penyerapan bunyi yangdatang tegak lurus terhadap suatu bahan akustik. | RSNI T-05-2005 | 2005 | Bahan Lain | Standar |
13 | Cara Uji Sifat Tarik Geotekstildengan Metode Pita yang Lebar | Standar ini meliputi pengukuran sifat-sifat tarik geotekstil dengan menggunakan benda uji berbentuk pita yang dijepit pada sisi lebarnya dimana dimensi lebarnya tersebut adalah besar. |
SNI 4416 - 2017 | 2005 | Tanah | Standar |
14 | Tata Cara Penimbunan dan Bahan Urug Umum Pada Pekerjaan Tanah | Standar ini mencakup caracara pembuatan timbunan dan urug umum pada pekerjaan tanah yang meliputi hal-hal yang mempengaruhi seperti desain faktor keamanan,karakteristik dan kekuatan bahan |
Pt T-41-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
15 | Metode Pengambilan Contoh dan Pengujian Abu Terbang Atau Pozolan Alam Sebagai Mineral Pencampur Dalam Beton Semen Portland | Metode ini mencakup prosedur pengambilan contoh dan pengujian abu terbang dan pozolan alam atau pozolan buatan abu terbang. |
SNI 03-6863-2002. | 2002 | Beton | Standar |
16 | Metode Uji Beban Putus dan Mulur Geotekstil dengan Cara Cekau (Grab) | Standar ini menetapkan metode uji indeks untuk menentukan beban putus dan mulur |
SNI 4417 - 2017 | 2017 | Tanah | Standar |
17 | Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir | Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji laboratorium geser |
SNI 2827 - 2008 | 2008 | Tanah | Standar |
18 | Cara Uji Potensi Pengembangan atau Penurunan Satu Dimensi Tanah Kohesif | Standar ini menetapkan cara uji potensi pengembangan atau penurunan satu dimensi tanah kohesif untuk menentukan besarnya pengembangan atau penurunan tanah kohesif yang relatif tak terganggu atau yang dipadatkan. |
SNI 6424-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
19 | Tata Cara Analisis Data Pengujian Surutan Bertahap Pada Sumur Uji Atau Sumur Produksi Dengan Metode Hantush - Bierschenk | Standar ini menetapkan karakteristik kinerja sumur uji atau sumur produksi dalam rangka penentuan serahan optimum yang dihasilkan sumur tersebut melalui analisis data uji pemompaan surutan bertahap (step drawdown test) dengan menggunakan metode Han |
SNI 8061 - 2015 | 2015 | Tanah | Standar |
20 | Tata Cara Penyelikan dan Pengambilan Contoh Uji Tanah dan Batuan Untuk Keperluan Tekhnik | Tata Cara ini Mrupakan Tata Cara Mengidentifikasi kondisi Tanah,Batuan dan air tanah,serta penentuan keberadaan air tanah,baik secara horizontal |
SNI 03 - 6802 - 2002 | 2002 | Tanah | Standar |
21 | Cara uji triaksial untuk tanah dalam keadaan terkonsolidasi tidak terdrainase (Consolidated Undrainated/CU) dan terkonsolidasi terdrainase (Consolidated Drainated/CD) (ASTM D4767-88, MOD) | cara uji triaksial untuk tanah dalam keadaan terkonsolidasi tidak terdrainase (CU) dan terkonsolidasi terdrainase (CD), untuk memperoleh parameter kuat geser dan hubungan antara tegangan dan regangan benda uji tanah tidak terganggu atau benda uji tanah terganggu |
SNI 2455 - 2015 | 2015 | Tanah | Standar |
22 | Cara uji potensi penyumbatan sistem tanah-geotekstil dengan menggunakan rasio gradien | Standar ini menetapkan cara uji potensi penyumbatan sistem tanah-geotekstil dengan menggunakan rasio gradien untuk menentukan kelulusan air dan potensi penyumbatan sistem tanah-geotekstil dengan kondisi aliran satu arah. | SNI 6423-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
23 | Cara uji kepadatan ringan untuk tanah | Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan atara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 2,5 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 305 mm. |
SNI 1742-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
24 | Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan | Pengujian CBR lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan nilai CBR langsung di tempat (in place) yang digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan maupun lapis tambah perkerasan (overlay) |
SNI 1738 - 2011 | 2011 | Tanah | Standar |
25 | Cara Uji Berat Jenis Tanah | Standar ini menetapkan prosedur uji untuk menentukan berat jenis tanah lolos saringan 4,75 mm (no. 4) menggunakan alat piknometer. |
SNI 1964-2008. | 2008 | Tanah | Standar |
26 | Cara Uji Kuat Keliman Jahit atau Ikat Panas Geotekstil | Standar ini menetapkan kaidah-kaidah dan langkah kerja dalam menilai kuat keliman geotekstil. | RSNI M-03-2005 | 2005 | Tanah | Standar |
27 | Cara Uji Triaksial Untuk Tanah Kohesif Dalam Keadaan Tidak Terkonsolidasi Dan Tidak Terdrainase | cara uji triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase (UU) dengan diberi tekanan cairan ke semua arah di dalam sel triaksial, yang selama pengujian air tidak diperbolehkan mengalir ke atau dari contoh uji |
SNI 4813 2015 | 2015 | Tanah | Standar |
28 | Tata cara penggalian pada pekerjaan tanah | standar ini mencakup tata cara penggalian pada pekerjaan tanah yang meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng penggalian,faktor lingkungan dan geometri lapangan | Pd T-39-2000-A | 2000 | Tanah | Standar |
29 | Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat | Tata cara ini meliputi persyaratan, ketentuan bahan penyimpanan, pengangkatan, penyambungan, dan pertemuan panel serta hubungannya dengan bangunan lainnya termasuk pelaksanaan pemasangan panel beton ringan berserat. | SNI 03-3445-1994 | 1994 | Beton | Standar |
30 | Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Tanah Bebas di Sumur | Metode pengujian ini membahas pengertian,ketentuan-ketentuan, cara uji dan laporan uji. |
SNI 03 - 3970 - 1995 | 1995 | Tanah | Standar |
31 | Metode Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur Beton dengan Alat Palu Beton Tipe N dan NR | Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan dan cara uji dalam pengukuran nilai lenting dengan alat palu beton serta perkiraan besarnya kuat tekan beton pada struktur berdasarkan benda uji kubus dan selinder. | SNI 03-4430-1997. | 1997 | Beton | Standar |
32 | Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan | Tata cara pembuatan rancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merancang proporsi campuran beton ringan. |
SNI 03 - 3449 - 2002 | 2002 | Beton | Standar |
33 | Tata Cara Pelaksanaan Beton Padat Giling | tata cara ini sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan BPG yang meliputi persyaratan dan ketentuan peralatan serta bahan,persiapan penghamparan,pemca,puran penghamparan |
Pt T - 07 - 2002 - B | 2002 | Beton | Standar |
34 | Cara Uji Slump Beton | Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di lapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan sebagai standar. |
SNI 1972 - 2008 | 2008 | Beton | Standar |
35 | Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat | Cara uji ini mencakup tata cara pengujian untuk menentukan kekekalan agregat dari proses disintegrasi oleh larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat jenuh. |
SNI 3407-2008 | 2008 | Agregat | Standar |
36 | Penanganan tanah ekspansif dengan geomembran Sebagai penghalang kelembaban vertikal | Pedoman ini memberikan panduan untuk menerapkan geomembran sebagai suatu metode untuk mengontrol perilaku tanah ekspansif pada konstruksi jalan. Pedoman ini membahas mengenai spesifikasi material dan metode instalasi yang diperlukan dalam penerapan | Pd T-11-2004-B | 2004 | Tanah | Standar |
37 | Tata cara pengukuran geolistrik Schlumbeger untuk ekplorasi air tanah | Metode eksplorasi air tanah dengan susunan Schlumberger yang |
SNI 2818 - 2012 | 2012 | Tanah | Standar |
38 | Metode pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif | Metode uji kuat tekan-bebas tanah kohesif dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan |
SNI 3638 - 2012 | 2012 | Tanah | Standar |
39 | Tata cara pengukuran laju infiltrasi tanah di lapangan menggunakan infiltrometer cincin ganda | Menguraikan tata cara pengukuran laju infiltrasi air ke dalam tanah menggunakan infiltrometer cincin ganda. Tata cara pengukuran ini dapat dilakukan pada permukaan tanah atau pada kedalaman tertentu dalam galian, lahan kosong atau tempat bervegetasi |
SNI 7752 - 2012 | 2012 | Tanah | Standar |
40 | Metode uji pH tanah | Metode uji membahas pengertian, ketentuan-ketentuan dan prosedur pengukuran pH tanah sesuai penggunaannya, dan pengukuran pH tanah untuk keperluan pertanian, lingkungan dan sumber alam, kecuali korosi, serta menentukan derajat keasaman atau kebasaa |
SNI 6787-2015. | 2015 | Tanah | Standar |
41 | Metode Pengujian Kedataran dan Kerataan Lantai Menggunakan Sistem Bilangan F | Standar ini menetapkan Metode Pengujian kedataran dan kerataan lantai menggunakan sistem bilangan F yang meliputi pengukuran profil permukaan lantai untuk memperoleh perkiraan karakteristik kedataran dan perataan permukaan lantai. | SNI 03-6435-2000. | 2000 | Bahan Lain | Standar |
42 | Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar | Standar ini menguraikan suatu prosedur untuk mengoreksi atau menyesuaikan kepadatan |
SNI 1976-2008 | 2008 | Tanah | Standar |
43 | Metode uji penetrasi standar (SPT) dan pengambilan contoh tanah dengan tabung belah (ASTM D 1586-11, IDT) | Metode Uji ini menjelaskan tata cara yang secara umum dikenal dengan Uji Penetrasi Standar (SPT), dengan menekan tabung belah mengambil contoh tanah guna mendapatkan contoh tanah terganggu yang representatif bagi keperluan identifikasi, dan mengukur resistensi tanah untuk penetrasi tabung contoh tanah. Metode lain (Metode Uji D3550) dengan menekan alat pengambilan contoh tanah berupa tabung belah untuk mendapatkan tanah yang representatif telah tersedia, namun energi pemukulnya tidak terstandardisasi. |
SNI 4153 - 2019 | 2019 | Tanah | Standar |
44 | Spesifikasi beton sulfat | Standar ini memuat persyaratan mimimum untuk beton yang berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. | SNI 03-2915-2002 | 2002 | Beton | Standar |
45 | Tata cara pengklasifikasian tanah untuk keperluan teknik dengan sistem klasifikasi unifikasi tanah | Tata cara ini menguraikan sistem klasifikasi tanah mineral dan mineral organik untuk keperluan tekhnik. |
SNI 6371-2015 | 2015 | Tanah | Standar |
46 | Metode Pengujian Distribusi Butir Sedimen Layang secara Gravimetri dengan Ayakan | Metode ini meliputi pengujian yang membahas tentang persyaratan pengujian, ketentuan-ketentuan mengenai peralatan, bahan, benda uji, cara uji menggunakan metode gravimetri dengan ayakan. | SNI 03-3962-1995 | 1995 | Sedimen | Standar |
47 | Tata cara pemadatan tanah | standar ini mencakup cara pemadatan tanah yang meliputi metode pemadatan karakteristik bahan yang dipadatkan,pelaksanaan dan pengendalian mutu pemadatan di lapangan | Pd T-44-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
48 | Tata cara desain paritan,sumuran,terowongan pada pekerjaan tanah | tata cara ini mencakup pertimbangan desain paritan,sumuran,terowongan pada pekerjaan tanah yg meliputi pertimbangan kondisi lapangan,pengendalian air tanah dan air permukaan,stabilitas galian | Pt T-47-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
49 | Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Pori dengan Alat Pisometer Pneumatik | Tata cara ini menguraikan pengukuran dan pembacaan tekanan air pori dan pada daerah timbunan, pemotongan, longsoran dan bendungan; perhitungan dan penggambaran hasil pembacaan. | SNI 03-3453-1994 | 1994 | Tanah | Standar |
50 | Metode Pengujian Ketegaklurusan Sumur | Standar ini menetapkan metode pengujian ketegaklurusan sumur termasuk memeriksa ketegaklurusan sumur. Ketegaklurusan termasuk dalam fase konstruksi pemboran sumur agar sumur itu berdiri tegak dan lurus sehingga pompa-pompa turbin penggerak poros vert | SNI 03-6454-2000. | 2000 | Tanah | Standar |
51 | Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium | Standar ini menetapkan cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium, untuk memperolehleh |
SNI 2815-2011 | 2011 | Tanah | Standar |
52 | tata cara pemasangan dan pemantauan sel tekanan total pneumatik | tata cara pemasangan dan pemantauan sel tekanan total pneumatik ini mencakup pemasangan alat pengukur tekanan total dari jenis sel tekanan total pneumatik yg dipasang pada bangunan tekhnik sipil | SNI 03-6376-2000. | 2000 | Tanah | Standar |
53 | Metode Pengujian Kadar Air Dalam Beton Segar Dengan Cara Titrasi Volumetri | Metode Pengujian Kadar Air Dalam Beton Segar Dengan Cara Titrasi Volumetri ini mencakup : 1. penentuan kadar air dalam beton segar dengan cara titrasi volume 2. ketentuan mengenai peralatan,contoh uji,benda uji,bahan pereaksi,kalibrasi,perhitungan, | SNI 03-4808-1998 | 1998 | Beton | Standar |
54 | Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder dengan Cetakan Silinder di dalam Tempat Cetakan | Metode pengujian ini meliputi penentuan kuat tekan benda uji silinder beton dengan menggunakan teknik pemasangan cetakan uji pada pelat beton pada waktu pengecoran. | SNI 03-6429-2000. | 2000 | Beton | Standar |
55 | Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium | Metode pengujian ini memuat tentang ketentuan dan cara pengujian kuat tekan dinding pasangan bata merah yang tidak di plester untuk dinding struktural. | SNI 03-4164-1996 | 1996 | Bahan Lain | Standar |
56 | Spesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahan | Spesifikasi ini meliputi persyaratan timbang dan anak timbangan, yang digunakan untuk keperluan pengujian bahan-bahan konstruksi. | SNI 03-6414-2002 | 2002 | Bahan Lain | Standar |
57 | Spesifikasi baja karbon struktural | Spesifikasi ini mencakup macam bentuk-bentuk profil, pelat, dan batang baja karbon dengan kualitas struktural untuk digunakan dalam konstruksi jembatan dan bangunan gedung yang disambung dengan paku keling, baut, atau dengan las, termasuk untuk tujuan-tujuan struktural yang umum |
SNI 6764 - 2016 | 2016 | Bahan Lain | Standar |
58 | Metode uji indeks tahanan tusuk geomembran dan produk sejenisnya | Standar ini menetapkan metode uji untuk mengukur indeks tahanan tusuk geomembran dan |
SNI 8058:2014 | 2014 | Tanah | Standar |
59 | Metode uji kelulusan air pada tanah jenuh dengan menggunakan sel triaksial | Metode uji ini digunakan untuk melakukan pengukuran kelulusan air pada tanah jenuh yang menggunakan sel triaksial di laboratorium. Metode uji ini dapat digunakan untuk tanah tak terganggu atau contoh tanah yang dipadatkan dengan menggunakan prinsip dasar satu dimensi dan aliran laminar yang melalui material seperti tanah dan batuan. Dalam pengujian ini nilai gradien hidraulik, perubahan dan perilaku benda uji dapat diketahui melalui peralatan pengukur tekanan dan pengukur perubahan volume, sehingga diharapkan akan diperoleh nilai kelulusan air yang memuaskan. |
SNI 8070 - 2016 | 2016 | Tanah | Standar |
60 | Metode pengambilan dan pengujian beton inti | Metode ini digunakan untuk pengambilan benda uji beton inti untuk keperluan pengujian di laboratorium. |
SNI 03-2492-2002 | 2002 | Beton | Standar |
61 | Metode Pengujian Kadar Kalium dalam Sedimen Melayang dengan Asam Klorida Menggunakan Alat Spektrofotometer Serapan Atom | Metode ini meliputi pengujian yang membahas tentang ketentuan-ketentuan, cara kadar uji kalium sedimen dalam melayang dengan menggunakan alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 766,5 nm. | SNI 03-4152-1996. | 1996 | Sedimen | Standar |
62 | Cara uji abrasi beton di laboratorium | Standar ini menetapkan tata cara pengujian abrasi beton di laboratorium untuk mendapatkan koefisien abrasi beton. | SNI 3419-2008. | 2008 | Beton | Standar |
63 | Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan | Standar ini menetapkan cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan. |
SNI 4431 - 2011. | 2011 | Beton | Standar |
64 | Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Secara langsung | Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Secara langsung ini : 1.penentuan nilai kuat tarik beton guna keperluan perencanaan komponen struktur berdasarkan penampang benda uji berdiameter 150mm 2. ketentuan-ketentuan peralatan dan cara uji kuat tarik secar | SNI 03-4812-1998. | 1998 | Beton | Standar |
65 | Tata cara pemetaan geologi tekhnik lapangan | tata cara ini membahas tentang persyaratan,peralatan,persiapan,pelaksanaan kerja dan pelaporan pemetaan | SNI 03-2849-1992 | 1992 | Bahan Lain | Standar |
66 | Metode Pengujian untuk membandingkan berbagai beton berdasarkan kuat lekat yang timbul terhadap lingkungan | metode pengujian ini digunakan untuk menentukan perbandingan antara berbagai macam beton berdasarkan kuat lekat yang timbul terhadap baja tulangan dan ketentuan mengenai peralatan,benda uji dan perhitungan | SNI 03-4809-1998. | 1998 | Beton | Standar |
67 | Cara uji berat isi beton ringan struktural | Cara uji ini mencakup prosedur penentuan berat isi dalam keadaan kering oven dan keadaan seimbang dari beton ringan struktural. | SNI 3402-2008. | 2008 | Beton | Standar |
68 | Metode Pengujian Kadar Bahan Organik Dalam Tanah dengan Pembakaran | Metode ini membahas tentang persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara uji dan laporan; kehilangan bahan organik dengan pembakaran; tanah yang mengandung kotoran organik, sisa tumbuh-tumbuhan, potongan kayu, akar pohon atau batu bara. | SNI 03-2831-1992 | 1992 | Tanah | Standar |
69 | Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande | Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam melakukan pemantauan tekanan air pori dengan psikometer pipa terbuka tipe Casagrande |
SNI 8134 - 2015 | 2015 | Tanah | Standar |
70 | Metode Pengujian Untuk Tanah Ekspansif | Metode Pengujian uji untuk menentukan tanah yang ekspansif dan untuk memperkirakan besarnya pengembangan | SNI 03-6795-2002. | 2002 | Tanah | Standar |
71 | Metode uji kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan cara penggantian air pada sumur uji | Metode uji ini mempunyai ruang lingkup penentuan kepadatan dengan berat isi tanah dan batuan dengan menggunakan air untuk mengisi sumur uji sehingga diketahui volume dari sumur uji. |
SNI 6872 - 2015 | 2015 | Tanah | Standar |
72 | Metode Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Patahan Balok Bekas Uji Lentur | Metode pengujian ini mencakup ketentuan-ketentuan, cara uji, pengukuran beban tekan yang menyebabkan keruntuhan benda uji, penentuan besarnya kuat tekan pembanding. | SNI 03-4155-1996. | 1996 | Beton | Standar |
73 | Metode Pengujian Kadar Rongga Agregat Halus Yang tidak Dipadatkan | Metode Pengujian Kadar Rongga Agregat Halus Yang tidak Dipadatkan jika pengujian dilakukan pada agregat yang diketahui gradasinya maka kadar roongga dapat menjadi indikator angularitas | SNI 03-6877-2002 | 2002 | Agregat | Standar |
74 | Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus | Standar ini digunakan untuk menentukan kelarutan aspal polimer dan aspal modifikasi dalam toluen dengan menggunakan alat sentrifus. | SNI 7461-2008. | 2008 | Aspal | Standar |
75 | Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase | Standar ini menetapkan cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase di |
SNI 2813 - 2008 | 2008 | Tanah | Standar |
76 | Spesifikasi bahan pencampur untuk beton semprot | Spesifikasi ini mencakup seluruh jenis beton berserat yang diperuntukkan bagi pembeli yang bahan-bahannya dicampur merata, dan dapat diambil contohnya dan diuji di tempat penyerahan. |
SNI 03-6811-2002 | 2002 | Beton | Standar |
77 | Tata cara pemasangan dan pembacaan sel tekanan total pneumatik | Standar pemasangan dan pembacaan sel tekanan total pneumatik ini mencakup |
SNI 6374 - 2012 | 2012 | Tanah | Standar |
78 | Metode uji densitas, volume produksi campuran dan kadar udara (gravimetrik) beton | Metode uji ini menetapkan cara untuk menentukan densitas campuran beton segar dan memberikan beberapa persamaan untuk menghitung volume produksi campuran, kadar semen, dan kadar udara (gravimetrik) dalam beton |
SNI 1973 - 2016 | 2008 | Beton | Standar |
79 | Metode uji kadar aspal campuran beraspal panas dengan cara ekstraksi menggunakan tabung refluks gelas | Metode uji ini menetapkan penentuan kadar aspal campuran beraspal panas dengan cara ekstraksi menggunakan tabung refluks gelas. Metode uji ini juga menjelaskan pelarut dan pereaksi yang dapat digunakan |
SNI 8279 - 2016 | 2016 | Aspal | Standar |
80 | Tata cara pelaksanaan paritan pada pekerjaan tanah | standar ini mencakup Tata cara pelaksanaan paritan pada pekerjaan tanah yang meliputi metode pelaksanaan,cara-cara penggalian untuk berbagai kondisi paritan dan jenis peralatan yang digunakan untuk penggalian | Pd T-45-2000-A | 2000 | Tanah | Standar |
81 | Metode Pengujian Penentuan Kadar Kapur Dalam Tanah Stabilisasi Kapur Dengan Cara Titrasi | Metode ini meliputi metode pengujian yang menjabarkan cara penentuan kadar kapur dalam % yang terdapat dalam tanah atau agregat yang telah diolah dg kapur padam | SNI 03-6803-2002. | 2002 | Tanah | Standar |
82 | Spesifikasi Agregat Ringan untuk Beton Isolasi | Spesifikasi ini mencakup, ketentuan gradasi dan berat isi agregat ringan dan konduktivitas panas beton isolasi yang digunakan khusus untuk bagian dalam bangunan. | SNI 03-3984-1995. | 1995 | Beton | Standar |
83 | Cara uji kadar nitrogen total sedimen dengan distilasi Kjeldahl secara titrasi | Standar ini menetapkan cara uji kadar nitrogen total sedimen layang dan sedimen dasar |
SNI 4146 - 2013 | 2013 | Sedimen | Standar |
84 | Metode pengujian pembebanan lantai beton bertulang pada bangunan bertingkat dengan beban air | Standar ini menetapkan metode pengujian pembebanan lantai beton bertulang pada bangunan bertingkat dengan beban air yang membahas ketentuan dan cara pengujian pembebanan merata lantai beton bertulang yang dicetak monolit pada bangunan bertingkat. | SNI 03-6760-2002. | 2002 | Beton | Standar |
85 | Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos Saringan No. 200 (0,75 mm) | Metode pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengujian agregat untuk menentukan persen bahan dalam agregat yang lolos saringan nomor 200 (0,75 mm). | SNI 03-4142-1996. | 1996 | Agregat | Standar |
86 | Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di lapangan (ASTM C31/C31M - 17) | Standar ini mencakup prosedur-prosedur untuk pembuatan dan perawatan spesimen silinder dan balok dari sampel-sampel beton segar yang mewakili untuk suatu proyek konstruksi. |
SNI 4810 - 2018 | 2018 | Beton | Standar |
87 | Tata cara penentuan gradasi bahan filter pelindung pada bendungan tipe urugan | Standar ini dimaksudkan untuk menguraikan ketentuan tentang gradasi bahan filter pelindung yang tepat guna pembuatan filter dari bahan alami pada bendungan urugan, atau yang disiapkan dari bahan alami (misal: batuan) dengan cara penghancuran, pengayakan, uji gradasi dan pencampuran, guna melindungi bagian atau zone urugan yang tersusun oleh material tanah, agar keamanan bendungan urugan tersebut dapat terpelihara dengan baik. |
SNI 7754 - 2012 | 2012 | Agregat | Standar |
88 | Metode Pengujian Kelulusan Air untuk Lapisan Tanah Pondasi dengan Cara Pemompaan di Lapangan | Metode ini digunakan sebagai pegangan pelaksanaan dalam pengujian kelulusan untuk lapisan tanah pondasi dengan cara pemompaan di lapangan yang mencakup pemompaan dengan debit tetap dari sumur uji. | SNI 03-6453-2000. | 2000 | Tanah | Standar |
89 | Metode Pengujian Kuat Geser Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium | Metode ini meliputi ketentuan dan cara pengujian kuat geser diagonal dinding pasangan bata merah yang tidak diplester untuk dinding struktural. | SNI 03-4166-1996. | 1996 | Bahan Lain | Standar |
90 | Spesifikasi baja struktural kekuatan tinggi dengan paduan rendah columbium-vanadium | Standar ini meliputi lima mutu profil baja struktural kekuatan tinggi paduan rendah, pelat, turap dan batang tulangan. Mutu 290 [42], 345 [50], dan 380 [55] dimaksudkan untuk struktur yang menggunakan alat penyambung paku keling, baut, atau las. Mutu 415 [60] dan 450 [65] dimaksudkan untuk konstruksi jembatan yang menggunakan alat penyambung paku keling atau baut, atau pada aplikasi selain jembatan untuk konstruksi yang menggunakan alat penyambung paku keling, baut, atau las |
SNI 8306 - 2016 | 2016 | Bahan Lain | Standar |
91 | Metode Pengujian Fisik Panel, Gypsum dan Papan Gypsum | Standar ini menetapkan metode pengujian fisik panel, gypsum dan papan gypsum mengevaluasi kuat lentur panel, gypsum dan papan gypsum dan menetapkan kesesuaian dengan ketentuan dalam spesifikasi. | SNI 03-6434-2000. | 2000 | Bahan Lain | Standar |
92 | Tata cara analisis dan evaluasi data uji pemompaan dengan metode Papadopulos Cooper | Standar ini menguraikan tata cara analisis dan evakuasi dan uji pemompaan dengan metode papadopulos cooper. Tata cara pengujian ini dilakukakan untuk akuifer terkekang dan sumur dengan diameter besar |
SNI 2817 - 2015 | 2015 | Tanah | Standar |
93 | Metode Pengujian Kepadatan Berat Isi Tanah di Lapangan dengan Balon Karet | Metode Pengujian Kepadatan Berat Isi Tanaj di Lapangan dengan Balon Karet. Cocok untuk menguji urugan dan timbunan yang dipadatkan |
SNI 19-6413-2000 | 2000 | Tanah | Standar |
94 | Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton | Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton meliputi persyaratan, ketentuan dan penyajian laporan hasil uji | SNI 07-2529-1991. | 1991 | Beton | Standar |
95 | Cara uji identifikasi aspal emulsi kationik yang mengikat cepat (Cationic Rapid Setting - CRS) | Standar ini mencakup prosedur untuk mengidentifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat, ditentukan berdasarkan ketidak mampuan aspal emulsi kationik mantap cepat untuk menyelimuti pasir silika yang membedakan dari kelas kationik mantap sedang dan mantap lambat |
SNI 8136 - 2015 | 2015 | Aspal | Standar |
96 | Tata cara pembangunan sumur produksi dengan pengeboran sistem sirkulasi langsung | Tata cara pembangunan sumur produksi dengan pengeboran dan dengan menggunakan sistem sirkulasi langsung. Pembangunan sumur produksi dalam rangka melaksanakan eksplorasi air tanah, dengan mencakup ketentuan, persyaratan dan prosedur pengerjaan, pelaporan hasil pengeboran dan pembangunan sumur produksi |
SNI 6469 - 2012 | 2012 | Bahan Lain | Standar |
97 | Pemeriksaan konstruksi bangunan beton bertulang pasca terbakar | Pedoman teknis ini mencakup langkah-langkah pemeriksaan bangunan pasca kebakaran yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur dg melakukan serangkaian pemeriksaan | Pd T-08-2004-C | 2004 | Beton | Standar |
98 | Metode uji rangkak untuk beton yang tertekan | Metode pengujian ini mencakup penentuan ketentuan tentang peralatan, bahan, benda uji, perawatan, pembebanan, pembacaan, asumsi dam cara uji rangkak pada beton yang dicetok dalam bentuk silinder dan dibebani dengan gaya tekan aksial sentris |
SNI 4811 - 2016 | 2016 | Beton | Standar |
99 | Metode Pengujian untuk pengukuran panjang beton inti hasil pengeboran | Metode ini meliputi penentuan panjang beton inti hasil pengeboran dari struktur beton. Nilai dinyatakan dalam satuan mm-N yang digunakan sebagai standar. | SNI 03-6969-2003. | 2003 | Beton | Standar |
100 | Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup | Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup ini dimaksudkan |
SNI 2433 : 2011 | 2011 | Aspal | Standar |
101 | Spesifikasi kapur hidrat untuk pasangan bata | Spesifikasi ini menetapkan spesifikasi kapur hidrat untuk pasangan bata yang meliputi 4 tipe kapur hidrat | SNI 03-6378-2000. | 2000 | Bahan Lain | Standar |
102 | Pipa fiberglass bertekanan rendah | Standar ini menetapkan spesifikasi teknis dan cara uji pipa fiberglass tipe jalinan filamen untuk saluran fluida dengan ukuran 0.5 inch (15 mm) hingga 144 inch (3 600 mm), untuk tekanan operasi hingga 250 psi (1,72 MPa) dan digunakan pada jaringan pipa di bawah atau di atas permukaan tanah. Pipa yang dimaksud dalam standar ini berupa Pipa Resin Termoseting Berpenguat (Reinforced Thermosetting Resin Pipe/RTRP) dan Pipa Mortar Polimer Berpenguat (Reinforced Polymer Mortar Pipe/RPMP). |
SNI 6785 - 2010 | 2010 | Bahan Lain | Standar |
103 | Spesifikasi bahan penutup sambungan beton tipe elastis tuang panas | spesifikasi ini menetapkan bahan penutup sambungan beton tipe elastis tuang panas yang digunakan untuk untuk menutup celah sambungan pada jalan beton,jembatan dan bangunan lainnya | SNI 03-4814-1998. | 1998 | Beton | Standar |
104 | Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus | Standar ini menetapkan metode uji berat jenis curah dan berat jenis semu serta penyerapan air agregat halus |
SNI 1970-2016 | 2016 | Agregat | Standar |
105 | Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir) | Spesifikasi ini menetapkan persyaratan aspal, agregat dan sifat-sifat campuran aspal-pasir yang digunakan sebagai lapis tipis aspal-pasir (Latasir) untuk permukaan perkerasan. Jenis campuran Latasir terdiri atas 2 kelas |
SNI 6749-2008 | 2008 | Aspal | Standar |
106 | Spesifikasi Bronjong Kawat | Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat. | SNI 03-0090-1999. | 1999 | Bahan Lain | Standar |
107 | TATA CARA PENGGALIAN PADA PEKERJAAN TANAH | Standar ini mencakup tata cara penggalian pada pekerjaan tanah yang meliputi faktorfaktor yang mempengaruhi stabilitas lereng penggalian, faktor lingkungan dan geometri lapangan, analisis stabilitas lereng, desain sarana-sarana penggalian, pemanta | Pt T-39-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
108 | Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti Pemboran | Metode pengujian ini meliputi persiapan peralatan dan pelaksanaan pengujian serta perhitungan kuat tekan benda uji beton inti. | SNI 03-3403-1994. | 1994 | Beton | Standar |
109 | Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton | Tata cara ini meliputi peralatan, bahan dan prosedur pembuatan kaping untuk silinder beton yang baru dicetak dengan semen murni dan silinder beton keras serta silinder beton inti dengan plaster gipsum berkekuatan tinggi atau adukan belerang. | SNI 6369-2008. | 2008 | Beton | Standar |
110 | Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktural | Standar ini dimaksudkan sebagai pedoman penerimaan agregat ringan yang fungsinya untuk mereduksi densitas beton tetapi diharapkan tetap dapat mencapai kekuatan tekan beton yang ditargetkan dalam penggunaannya sebagai beton struktural. |
SNI 2461 - 2014 | 2014 | Beton | Standar |
111 | Tata cara pemasangan dan pembacaan pisometer kawat bervibrasi | Tata cara pemasangan dan pemantauan pisometer lewat kawat bervibrasi ini mencakup : pemasangan alat pisometer tipe kawat bervibrasi. |
SNI 6461 - 2012. | 2012 | Tanah | Standar |
112 | Cara uji bliding dari beton segar | Cara uji ini mencakup penentuan jumlah kandungan air pencampur yang akan terpisah dari contoh uji beton segar. Cara uji ini terdiri dari 2 cara yang dibedakan atas derajat pemadatan sesuai kondisi contoh beton. |
SNI 4156-2008. | 2008 | Beton | Standar |
113 | Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles | Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk pengujian keausan agregat kasar dengan ukuran 75 mm (3 inci) sampai dengan ukuran 2,36 mm (Saringan No. 8) dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles. | SNI-2417-2008 | 1996 | Agregat | Standar |
114 | Petunjuk Teknis Pengawetan Bambu dengan Cara Tekanan | Petunjuk Teknis ini meliputi istilah dan definisi, ketentuan dan pelaksanaan pengawetan. | Pd T-07-2004-C | 2004 | Bahan Lain | Standar |
115 | Metode uji bahan organik dalam agregat halus untuk beton | Standar ini digunakan dalam membuat penentuan awal dari penerimaan agregat halus sehubungan dengan persyaratan ASTM C33 yang berhubungan dengan kotoran organik |
SNI 2816 - 2014 | 2014 | Tanah | Standar |
116 | Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak | Standar ini terdiri dari penggunaan beban tekan aksial terhadap benda uji beton berbentuk silinder yang dicetak baik di laboratorium maupun di lapangan, pada laju pembebanan yang berada dalam batas yang ditentukan hingga terjadi kehancuran. |
SNI 1974 - 2011 | 2011 | Beton | Standar |
117 | SPESIFIKASI AGREGAT UNTUK BETON PENAHAN RADIASI | Spesifikasi agregat untuk beton penahan radiasi ini memuat pengertian, golongan agregat untuk beton penahan radiasi pengion, golongan agregat untuk beton penahan radiasi neutron dan persyaratan umum lainnya. | SNI 03-2494-2002. | 2002 | Beton | Standar |
118 | Spesifikasi lembaran bahan penutup untukperawatan beton | Standar ini menetapkan ketentuan bahan berupa lembaran yang digunakan untuk menutup permukaan beton semen guna menghindari hilangnya air selama masa perawatan, dan dalam hal material tipe pemantul putih, berfungsi juga untuk mengurangi naiknya temp |
SNI 4817-2008 | 2008 | Beton | Standar |
119 | Spesifikasi agregat untuk beton penahan radiasi | Spesifikasi agregat untuk beton penahan radiasi ini memuat pengertian, golongan agregat untuk beton penahan radiasi pengion. | SNI 03-2494-2002 | 2002 | Beton | Standar |
120 | Metode uji kuantitas butiran pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong dalam agregat kasar | Metode uji ini mencakup penentuan persentase butiran berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong dalam agregat kasar. Dalam standar uji ini disajikan dua prosedur, yaitu metode A dan metode B. Metode A merupakan cerminan prosedur yang asli sebagaimana yang dikembangkan sebelum Superpave dan dimaksudkan untuk semua penerapan selain Superpave. Metode B adalah perbandingan ukuran butiran terbesar terhadap ukuran butiran terkecil sesuai ketentuan yang digunakan dalam spesifikasi Superpave |
SNI 8287 - 2016 | 2016 | Agregat | Standar |
121 | Metode Pengujian 10% kehalusan Agregat | Metode ini meliputi pengujian, pengambilan contoh uji, alat, persiapan porsi uji dan benda uji untuk menentukan 10% kehalusan Agregat | SNI 03-6477-2000 | 2000 | Agregat | Standar |
122 | Metode pengujian berat isi tanah berbutir halus dengan cetakan benda uji | Metode pengujian ini meliputi persyaratan,ketentuan-ketentuan rumus-rumus dan cara uji tanah asli dan tanah tidak asli | SNI 03-3637-1994 | 1994 | Tanah | Standar |
123 | Tata cara pembuatan benda uji di laboratorium mekanika batuan | Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan benda uji dengan bentuk dan dimensi yang |
SNI 2848-2008 | 2008 | Batuan | Standar |
124 | Metode uji kekuatan lentur beton (menggunakan balok sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang) | Standar ini meliputi penentuan kekuatan lentur spesimen beton menggunakan balok sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang. Standar ini bukan merupakan alternatif ASTM C78/C78M. |
SNI 4154 - 2014 | 2014 | Beton | Standar |
125 | Metode pengujian analisis saringan agregat hasil ekstraksi | Metode pengujian ini mencakup prosedur untuk penentuan distribusi ukuran butir agregat halus dan kasar dari hasil ekstraksi campuran beraspal. | SNI 03-6822-2002. | 2002 | Agregat | Standar |
126 | Cara uji berat jenis aspal keras | Cara uji ini mencakup penentuan berat jenis dan berat isi aspal keras dengan menggunakan piknometer. Cara uji berat jenis aspal keras ini dapat digunakan terhadap semua jenis aspal keras termasuk aspal modifikasi. |
SNI 2441 - 2011 | 2011 | Aspal | Standar |
127 | Metode Pengujian Modulus Elastisitas Statis dan Rasio Poison dengan Kompresor Ekstensometer | Metode pengujian ini mencakup ketentuan dan cara uji dalam pengukuran beban, deformasi lateral dan deformasi longitudinal serta perhitungan nilai modulus elastisitas dan rasio poison. | SNI 03-4169-1996 | 1996 | Bahan Lain | Standar |
128 | Spesifikasi pengisi siar muai siap pakai untuk perkerasan dan bangunan beton | standar ini menetapakan spesifikasi pengisi siar muai siapa pakai untuk perkerasan dan bangunan beton yang membahas tentang bahan pengisi siap pakai,ukuran,toleransi,siap pakai | SNI 03-4815-1998. | 1998 | Beton | Standar |
129 | Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat | Standar ini menguraikan metode penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat, digunakan untuk menentukan kuantitas tingkat pemakaian aspal dan agregat yang diperlukan dan untuk menghitung koefisien bentuk butir yang selanjutnya digunakan untuk menilai bentuk butir agregat untuk pekerjaan laburan aspal satu lapis (Burtu) dan Laburan aspal dua lapis (Burda). |
SNI 4137 - 2012 | 2012 | Agregat | Standar |
130 | Metode pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan dalam campuran perkerasan beraspal | Metode pengujian ini membahas ketentuan persiapan dan tata cara pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan dalam campuran perkerasan beraspal. | SNI 03-6752-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
131 | Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah | Standar ini menetapkan cara memperoleh data mengenai karakteristik tanah dengan menghitung nilai-nilai berikut: (a) batas susut, (b) rasio susut, (c) perubahan volume, dan (d) susut linier. |
SNI 4144 - 2012 | 2012 | Tanah | Standar |
132 | Metode uji kekuatan tarik belah spesimen beton silinder | Standar ini meliputi penentuan kekuatan tarik belah spesimen beton silinder, seperti silinder yang dicetak dan beton inti. |
SNI 2491 - 2014 | 2014 | Beton | Standar |
133 | Cara uji kelarutan aspal | Cara uji kelarutan aspal secara khusus menguraikan alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja untuk mendapatkan hasil kelarutan aspal. |
SNI 2438 - 2015 | 2015 | Aspal | Standar |
134 | Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole | Standar ini menetapkan cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan alat pinhole, untuk mengetahui sifat dispersif tanah yang diuji. Sifat dispersif ini dapat diketahui dari kekeruhan air dengan melakukan pengujian berdasarkan beda tinggi air, bearnya debit aliran air, dan diameter lubang pinhole yang digunakan. |
SNI 3405 - 2011 | 2011 | Tanah | Standar |
135 | Metode Pengujian Susut Linier Tanah | Metode ini membahas tentang persyaratan pengukuran, ketentuan-ketentuan cara pengujian dan laporan pengujian untuk susut linier tanah kohesif yang tidak mengandung bahan organik. | SNI 03-4143-1996. | 1996 | Tanah | Standar |
136 | Metode uji gumpalan lempung dan butiran mudah pecah dalam agregat | Metode uji ini mencakup pendekatan penentuan gumpalan lempung dan butiran mudah pecah dalam agregat |
SNI 4141-2015 | 2015 | Agregat | Standar |
137 | Metode Pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A | Metode Pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A yaitu dengan cara lapisan tipis. Hasilnya untuk mengetahui stabilitas aspal setelah pemanasan | SNI 06-2440-1991. | 1991 | Aspal | Standar |
138 | Metode uji untuk tahan lekang serpih dan batuan lunak serupa lainnya | Standar ini menetapkan cara uji sifat tahan lekang batu untuk mengetahui daya tahan batu terhadap proses pelekangan dengan cara pengeringan, penjenuhan dan abrasi secara bergantian |
SNI 3406 - 2019 | 2019 | Tanah | Standar |
139 | Metode Pengujian Agregat Halus atau Pasir yang Mengandung Bahan Plastis dengan Cara Setara Pasir | Metode pengujian ini meliputi uraian ketentuan-ketentuan umum, teknis, cara uji, perhitungan dan pelaporan; metode pengujian ini dilakukan terbatas pada pasir atau agregat halus yang lolos saringan no.4(4,76 mm). | SNI 03-4428-1997. | 1997 | Agregat | Standar |
140 | Cara uji campuran beraspal panas untuk ukuran agregat maksimum dari 25,4 mm (1 inci) sampai dengan 38 mm (1,5 inci) dengan alat marshall | Pengujian ini meliputi pengukuran stabilitas dan pelelehan (flow) suatu campuran beraspal dengan butir agregat berukuran maksimum dari 25,4 mm (1 inci) sampai dengan 38 mm (1,5 inci). | RSNI M-06-2004 | 2004 | Aspal | Standar |
141 | Cara uji ketahanan campuran beraspal panas terhadap kerusakan akibat rendaman | Standar ini menetapkan persiapan benda uji dan pengukuran perubahan kekuatan tarikdiametral yang didapat akibat penjenuhan dan pembasahan dari benda uji campuran beraspal panas. Hasil pengujian ini dapat digunakan untuk memprediksi kepekaan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman. |
SNI 6753 - 2015 | 2015 | Aspal | Standar |
142 | Spesifikasi aspal cair tipe penguapan sedang | Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu hasil Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu hasil pengilangan minyak bumi yang berupapengilangan minyak bumi yang berupa liquidliquid (larutan), yang dihasilkan dengan cara melarutkan (larutan), yang dihasilkan dengan cara melarutkan aspal dengan distilat hasilaspal dengan distilat hasil pengilangan minyak bumi yang sesuai (seperti minyakpengilangan minyak bumi yang sesuai (seperti minyak tanah), yang akan digunakan sebagai tanah), yang akan digunakan sebagai bahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan.bahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan. |
SNI 4799-2008. | 2008 | Aspal | Standar |
143 | Metode pengujian untuk menentukan tingkat kepadatan perkerasan beraspal | Metode pengujian ini menjelaskan prosedur untuk menentukan tingkat kepadatan perkerasan beraspal yang dibandingkan terhadap benda uji standar dari material yang sama dan berada dalam toleransi perencanaan campuran. | SNI 03-6756-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
144 | Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan gedung dan perumahan | Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan |
SNI 3434-2008 | 2008 | Kayu | Standar |
145 | Spisifikasi Kapur untuk Stabilisasi Tanah | Spesifikasi ini menetapkan persyaratan kapur tpie I dan tipe II, yang masing-masing tipe terdiri dari kelas A, kelas B, Kelas C. | SNI 03-4147-1996. | 1996 | Tanah | Standar |
146 | spesifikasi kadar ion klorida dalam beton | standar ini memuat persayaratan jumlah ion klorida maksimum yang diizinkan dalam beton | SNI 03-2854-1992 | 1992 | Beton | Standar |
147 | Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air | Standar ini memuat persyaratan minimum untuk beton kedap air dan beton kedap air yang agresif. | SNI 03-2914-1992 | 1992 | Beton | Standar |
148 | Spesifikasi beton segar siap pakai | Standar ini mencakup beton segar siap pakai sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 3.2.2. Persyaratan untuk mutu beton akan ditentukan selanjutnya atau sebagaimana ditentukan oleh pembeli. Apabila kebutuhan pembeli berbeda dari apa yang ada dalam standar ini, maka spesifikasi dari pembeli harus ditetapkan. Standar ini tidak mencakup penempatan, pemadatan, perawatan, atau perlindungan beton setelah pengiriman kepada pembeli |
SNI 4433-2016 | 2016 | Beton | Standar |
149 | Metode uji densitas, penyerapan, dan rongga dalam beton keras | Standar ini menetapkan penentuan densitas, persentase penyerapan, dan persentase rongga dalam beton keras, yang meliputi persyaratan peralatan dan benda uji, serta prosedur pengujian dan perhitungan |
SNI 6433 - 2016 | 2016 | Beton | Standar |
150 | Cara uji daktilitas aspal | Standar ini mencakup pengujian daktilitas aspal keras, residu aspal emulsi, residu aspal cair dan bitumen aspal alam yang menunjukan pemuluran aspal. |
SNI 2432:2011 | 2011 | Aspal | Standar |
151 | Metode pengujian rongga udara dalam campuran perkerasan beraspal gradasi rapat dan terbuka yang dipadatkan | Metode ini meliputi penentuan persentase rongga udara pada campuran perkerasan beraspal rapat dan terbuka yang dipadatkan. | SNI 03-6754-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
152 | Metode Pengujian Modulus Elastisitas Lentur Kayu Konstruksi Berukuran Struktural | Metode ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian dan pelaporan pengujian kayu, untuk semua jenis kayu berukuran struktural kering udara dan tidak bebas cacat, balok kayu berlapis majemuk dan balok kayu komposit. | SNI 03-3972-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
153 | Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir | Standar ini menetapkan metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) menggunakan alat konus pasir. Peralatan yang diuraikan di sini dibatasi untuk pengujian tanah yang mengandung partikel berbutir dengan diameter tidak lebih dari 50 mm. |
SNI 2828-2011 | 2011 | Tanah | Standar |
154 | Spesifikasi Karet Spon sebagai Bahan Pengisi Siar Muai pada Perkerasan Beton dan Konstruksi Bangunan | Spesifikasi ini membahas tentang bahan, ukuran, sifat fisik dan fungsi karet spon, yang digunakan untuk bangunan beton | SNI 03-4432-1997. | 1997 | Beton | Standar |
155 | Metode penentuan kadar parafin lilin dalam aspal | Metode ini dimaksudkan untuk menentukan adar parafin lilin dalam aspal |
SNI 03-3639-2002 | 2002 | Aspal | Standar |
156 | Metode Pengujian Kuat Lentur Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium | Metode pengujian ini mencakup tentang ketentuan dan cara pengujian kuat lentur dinding pasangan bata yang tidak diplester untuk dinding struktural. | SNI 03-4165-1996 | 1996 | Bahan Lain | Standar |
157 | Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase | Standar ini menetapkan metode pengukuran kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase yang meliputi persyaratan benda uji, personil, peralatan dan prosedur pengujian |
SNI 3420 - 2016 | 2016 | Tanah | Standar |
158 | Spesifikasi Pipa Saluran dari Tanah Lempung | Spesifikasi ini meliputi persyaratan pipa saluran yang dibuat dari tanah lempung,batu serpih,tanah lempung yang dibakar atau campuran dari bahan tersebut lalu dibakar | SNI 03-6799-2002. | 2002 | Bahan Lain | Standar |
159 | Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat | Tata cara ini membahas ketentuan dan cara penyiapan benda uji dari contoh yang datang dari lapangan disesuaikan dengan kondisi agregat serta jumlah benda uji yang diperlukan. | SNI 13-6717-2002. | 2002 | Agregat | Standar |
160 | Metode pengujian berat jenis nyata campuran beraspal yang dipadatkan dengan menggunakan benda uji berlapiskan parafin | Metode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis nyata campuran beraspal yang dipadatkan dengan menggunakan benda uji yang mempunyai rongga udara terbuka. | SNI 03-6755-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
161 | Metode pengujian kuat tekan campuran beraspal | Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk lapis permukaan dan lapis pondasi jalan. | SNI 03-6758-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
162 | Tata cara pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung | Tata cara ini memuat pengertian,ketentuan umum,ketentuan teknis serta cara mengawetkan kayu dg proses vakum tekan dan proses rendaman. |
SNI 03-3233-1998 | 1998 | Kayu | Standar |
163 | Metode pengujian kekuatan tekan aksial kayu danbahan struktur bangunan berbasis kayu | metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur untuk penurunan kekuatan tekann aksial kayu yg dipilah secara masinal | RSNI3 | 1999 | Kayu | Standar |
164 | Metode Pengujian Lentur Posisi Tidur Kayu dan Bahan Struktur Bangunan Berbasis Kayu dengan Pembebanan Titik ke Tiga | Metode pengujian ini mencakup penurunan keteguhan lentur dan modulus elastisitas posisi tidurkayu dan bahan struktur bangunan berbasis kayu yang dipilah secara masinal pada pengujianlentur posisi tidur dengan pembebanan ke titik tiga. | RSNI T-08-2005. | 2005 | Kayu | Standar |
165 | Metode pengujian susut radial dan tangensial kayu di laboratorium | Pengujian susut arah radial dan tangensial kayu ini mencakup ketentuan dan cara susut arah radial dan tangensial, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk kayu kering udara. | SNI 03-6843-2002. | 2002 | Kayu | Standar |
166 | Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton | Tata cara ini meliputi persyaratan, ketentuan dan cara pengerjaan pengadukan dan pengecoran beton normal di lapangan. | SNI 03-3976-1995. | 1995 | Beton | Standar |
167 | Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi |
Metode uji ini mencakup penentuan kemampuan aspal emulsi untuk tetap homogen selama penyimpanan yaitu dengan cara menentukan persentase aspal emulsi yang mengendap. |
SNI 6828-2012 | 2012 | Aspal | Standar |
168 | Tata cara pengondisian kelengasan kayu dan bahan berkayu | tata cara ini meliputi informasi mengenai latar belakang yang berkaitan dengan pentingnya pengendalian (pengontrolan) kadar air,data tekhnik cara,jenis-jenis peralatan,prosedur yang dipakai dan mengenai pentingnya waktu pengondisian | SNI 03-6372-2002. | 2002 | Kayu | Standar |
169 | Tata cara pembuatan ekstrak sedimen untuk pengujian kimia sedimen | Standar ini menetapkan tata cara pembuatan ekstrak sedimen untuk pengujian kimia sedimen layang dan/atau sedimen dasar antara lain pH, amonium (NH 44), fosfat (PO44), nitrat (NO33), logam total dan unsur kelumit dalam sedimen : aluminium (Al), boron (B), barium (Ba), kobal (Co), besi (Fe), magnesium (Mg), molibdenum (Mo), kalium (K), natrium (Na), strontium (Sr) dan vanadium (V), agar dapatdiuji ddiuji dengan standar pengujian air. |
SNI 4819 - 2013 | 2013 | Sedimen | Standar |
170 | Metode Pengujian Kuat Tarik Panel Kayu Struktural | Metode ini mencakup penentuan sifat tarik panel struktural termasuk kayu lapis, papan wafel, papan bahan serat teratur dan komposit venir. | SNI 03-6448-2000. | 2000 | Kayu | Standar |
171 | Penerapan Teknologi Tepat Guna Bidang Pekerjaan Umum | Pedoman ini merupakan tata cara penerapan teknologi tepat guna bidang pekerjaan umumagar diterapkan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat melalui proses pendampingan. |
Pd. T-07-2005-A | 2005 | Bahan Lain | Standar |
172 | Tata Cara Pemasangan Pisometer Pneumatik | Tata cara pemangan pisometer pneumatik ini dilakukan melalui lubang yang telah dipersiapkan di daerah timbunan, pemotongan, longsoran, dan bendungan. | SNI 03-3452-1994 | 1994 | Tanah | Standar |
173 | Metode Pengujian Modulus Elastisitas Tekan dan Kuat Tekan Sejajar Serat Kayu Konstruksi Berukuran Struktural | Metode ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian dan pelaporan pengujian kayu, untuk semua jenis kayu berukuran struktural kering udara dan tidak bebas cacat. | SNI 03-3973-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
174 | Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium | Metode ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian kayu dengan benda uji bebas cacat untuk jenis kayu kering udara. | SNI 03-3959-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
175 | Cara uji kuat tekan batu uniaksial | Standar ini menetapkan cara uji kuat tekan uniaxial suatu contoh batu dan harga kuat tekan |
SNI 2825 - 2008 | 2008 | Batuan | Standar |
176 | Spesifikasi campuran beton kinerja tingi dengan abu terbang | Spesifikasi campuran beton kinerja tingi dengan abu terbang mencakup persyaratan bahan-bahan dan perbandiingan campuran yang harus digunakan untuk menghasilkan beton kinerja tinggi | Pt S-08-2000-C | 2000 | Beton | Standar |
177 | Metode Pengujian Karet Spon sebagai Bahan Pengisi Siar Muai pada Konstruksi Beton | Metode pengujian ini meliputi persyaratan dan ketentuan-ketentuan terhadap pengujian sifat fisik karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar muai pada konstruksi beton seperti kemampuan balik, kuat tekan, pengembangan tepi. | SNI 03-4429-1997. | 1997 | Beton | Standar |
178 | Metode Pengujian Modulus Elastisitas Lentur Kayu di Laboratorium | Metode ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian kayu dengan benda uji bebas cacat untuk jenis kayu kering udara. | SNI 03-3960-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
179 | Metode Pengujian Potensial Setengah Sel Baja Tulangan yang tidak Dilapisi Bahan Dielektrik Dalam Beton | Metode Pengujian ini mencakup estimasi potensial elektrikal setengah sel baja tulangan yang tidak dilapisi beton di lapangan dan di laboratorium, dengan tujuan untuk menentukan aktifitas korosi pada tulangan. | SNI 03-6444-2000. | 2000 | Beton | Standar |
180 | Metode pengujian kadar aspal dari campuran beraspal dengan cara sentrifus | Metode pengujian ini membahas ketentuan cara uji pemisahan aspal dan penentuan kadar aspal dari campuran beraspal. | SNI 03-6894-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
181 | Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium | Metode ini mencakup tentang persayaratan, ketentuan dan cara pengujian, kayu untuk semua jenis benda uji kecil bebas cacat dan kering udara. | SNI 03-3958-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
182 | Cara uji geser langsung batu | Standaar ini menetapkan cara uji geser langsung batu untuk memperoleh nilai sudut geser dalam kohesi. Standar ini membahas cara uji, perhitungan, laporan hasil uji geser langsung batu di laboratorium dan hanya berlaku untuk batu lemah atau batu berdiskontinuitas. |
SNI 2824 - 2011 | 2011 | Batuan | Standar |
183 | Spesifikasi aspal emulsi anionik | Standar ini menetapkan ketentuan aspal emulsi anionik yang terdiri atas 13 kelas (grade), yang digunakan dalam pelaksanaan perkerasan jalan. Ke-13 kelas aspal emulsi tersebut meliputi: a) aspal emulsi mengikat lambat terdiri atas: SS-1, dan SS-1h; b) aspal emulsi mengikat sedang terdiri atas: MS-1, MS-2, MS-2h, HFMS-1, HFMS-2, HFMS-2s dan HFMS-2h; c) aspal emulsi mengikat cepat terdiri atas: RS-1, RS-2 dan HFRS-2; d) aspal emulsi mengikat lebih cepat terdiri atas: QS-1h. Standar ini menetapkan juga ketentuan aspal emulsi non-ionik. |
SNI 6832-2011 | 2011 | Aspal | Standar |
184 | Tata cara pencucian sumur | standar ini menetapkan cara pencucian sumur, untuk menghilangkan atau melepaskan material halus seperti lanau,pasir halus dan lumpur peboran yang melekat pada dinding sumur,selimut kerikil dan saringan | SNI 03-6377-2000. | 2000 | Tanah | Standar |
185 | Metode Pengujian Waktu Air Beton Berserat dengan Kerucut Uji Slump yang dibalik | Metode pengujian ini meliputi penentuan alir beton berserat dengan menggunakan kerucut slump yang dibalik dapat dilakukan di lapangan dan di laboratorium. | SNI 03-6431-2000. | 2000 | Beton | Standar |
186 | Pedoman Kerja Sama Pengusahaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum | Penyelenggaran pengembangan SPAM adalah kegiatan melaksanakan, merencanakan konstruksi mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik atau teknik dan non fisik penyediaan air minum. |
PERMENPU NO. 12/PRT/M/2010 | 2010 | Air | Pedoman |
187 | Cara uji modulus elastisitas batu dengan tekanan sumbu tunggal | Standar ini menetapkan cara uji modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal untuk |
SNI 2826 - 2008 | 2008 | Batuan | Standar |
188 | Metode pengujian ekspansi dan bliding campuran graut segar untuk beton dengan agregat praletak di laboratorium | Metode Pengujian ini mencakup penentuan waktu pengikatan campuran graut semen hidraulik yang digunakan untuk beton dengan agregat praletak memakai alat Vicat. |
SNI 03-6430.3-2000 | 2000 | Beton | Standar |
189 | Spesifikasi aspal emulsi kationik | Standar ini menetapkan ketentuan aspal emulsi kationik yang terdiri atas 7 kelas (grade), yang digunakan dalam pelaksanaan perkerasan. CATATAN Untuk jenis aspal emulsi lainnya, lihat SNI 03-6832. Ke 7 kelas aspal emulsi kationik tersebut adalah: a) Aspal emulsi mengikat cepat terdiri atas CRS-1, dan CRS-2; b) Aspal emulsi mengikat sedang terdiri atas CMS-2, dan CMS-2h; c) Aspal emulsi mengikat lambat terdiri atas CSS-1, dan CSS-1h. d) Aspal emulsi mengikat lebih cepat terdiri atas CQS-1h |
SNI 4798-2011 | 2011 | Aspal | Standar |
190 | Spesifikasi bahan elastis perapat celah sambungan | spesifikasi ini menetapkan klasifikasi,ketentuan umum dan sifat fisik dari bahan perapat celah sambungan kebocoran pada komponen maupun elemen bangunan | SNI 03-3456-1994 | 1994 | Bahan Lain | Standar |
191 | Pemanfaatan Air Hujan | Pemanfaatan air hujan adalah serangkaian kegiatanmengumpulkan, menggunakan, dan/atau meresapkan air hujanke dalam tanah. |
PERMENNEG LH NO.12 TAHUN 2009 | 2009 | Air | Pedoman |
192 | Tata cara pelaksanaan pekerjaan tanah, bagian 1 keselamatan dalam pekerjaan tanah | standar ini mendeskripsikan secara ringkas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan tindakan penyelamatan pabila terjadi kecelakaan pada pekerjaan tanah | Pt T-43-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
193 | TATA CARA PEMBUATAN RENCANA CAMPURAN BETON NORMAL | Tata cara ini meliputi persyaratan umum dan persyaratan teknis perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai slah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dlm merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah. | SNI 03-2834-2000 | 2000 | Beton | Standar |
194 | Tata cara pengendalian batuan yang digunakan untuk pengendalian erosi | standar ini menetapkan tata cara pengendalian batuan yang digunakan untuk pengendalian erosi. Prosedur spesifik yang digunakan dalam pengujian laboratorium tergantung pada jenis,sifat,komposisi mineral,struktur makro | SNI 03-6370-2000. | 2000 | Batuan | Standar |
195 | Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam Agregat | Metode ini mencakup: perhitungan berat isi dalam kondisi padat atau gembur dan rongga udara dalam agregat; ketentuan-ketentuan peralatan, contoh uji, perhitungan, cara uji, dan laporan hasil uji. | SNI 03-4804-1998. | 1998 | Beton | Standar |
196 | Metode Pengujian Kadar Semen dalam Campuran Segar Semen-Tanah | Metode ini mencakup penentuan kadar semen dalam contoh campuran segara tanah-semen. Standar ini tidak menjamin masalah keselamatan pada pengguna.Pengguna bertanggungjawab membuat ketentuan-ketentuan dan peraturan pelaksanaan untuk keamanan. | SNI 03-6412-2000. | 2000 | Beton | Standar |
197 | Metode Pengujian Jenis Muatan Partikel Aspal Emulsi | Pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan benda uji, peralatan dan cara pengujian aspal emulsi jenis kationik dan anionik. | SNI 03-3644-1994 | 1994 | Aspal | Standar |
198 | Air dan Air LImbah - Bagian 4 : Cara Pengujian Besi (Fe)secara Spektometri Serapan Atom (SSA)Nyala | Metode untuk menentukan kadar besi (Fe) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala pada kisaran kadar Fe 0.3 mg/l sampai dengan 10 mg/l dengan panjang gelombang 24.3 nm | SNI 6989.4-2009 | 2009 | Air | Standar |
199 | Metode pengujian kuat lentur batu pemakai gelagar sederhana dengan sistem beban titik di tengah | Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian laboratorium kuat lentur benda uji batu memakai gelagar sederhana dengan system beban titik di tengah |
SNI 03-2823-1992 | 1992 | Batuan | Standar |
200 | Metode pengujian kuat tekan beton ringan isolasi di lapangan | Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dalam melakukan uji kuat tekan di laboratorium dengan tujuan untuk memperoleh nilai kuat tekan beton bagi pengawas lapangan dalam menentukan terpenuhinya mutu beton ringan isolasi yang diisyaratkan. |
SNI 03-3421-1994 | 1994 | Beton | Standar |
201 | Metode Pengujian Perubahan Panjang Beton Akibat Reaksi Alkali-Batuan Karbonat | Metode Pengujian ini mencakup penentuan cengan cara pengukuran perubahan panjang prisma beton, kerentanan dari kombinasi semen-agregat terhadap reaksi alkali-karbonat yang mengembang dengan melibatkan ion-ion hidroksida berkaitan dengan alkali. | SNI 03-6432-2000. | 2000 | Beton | Standar |
202 | Metode Pengujian Viskositas Aspal Minyak dengan Alat Brookfield Termosel | Metode ini mencakup prosedur pengukuran viskositas apparen aspal minyak pada temperatur 38 Derajat Celcius sampai 260 Derajat Celcius, menggunakan alat Brookfield Termosel. | SNI 03-6441-2000. | 2000 | Aspal | Standar |
203 | Metode Pengujian Sifat Reologi Aspal dengan Alat Reometer Geser Dinamis (RGD) | Metode pengujian ini meliputi pementuan modulus geser dinamis menggunakan pelat uji parallel. Alat ini digunakan untuk aspal yang mempunyai nilai modulus geser dinamis 100 100 Pa sampai 10 MPa. | SNI 03-6442-2000. | 2000 | Aspal | Standar |
204 | Metode pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal | Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan cara pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal yang tidak dipadatkan. | SNI 03-6893-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
205 | Metode pengujian kuat tarik kayu di laboratorium | Standar ini menetapkan cara uji kuat tarik kayu sejajar dan tegak lurus serat untuk semua jenis benda uji kecil, bebas cacat dan kering udara |
SNI 03-3399-1994 | 1994 | Kayu | Standar |
206 | Metode Pengujian Lentur Posisi Tegak Kayu dan Bahan Struktur Bangunan Berbasis Kayu | Metode pengujian ini menyediakan penurunan sifat lentur posisi tegak kayu dan bahan struktur bangunan berbasis kayu yang dipilah secara masinal berdasarkan kekuatannya dengan pembebanan dua titik. | RSNI T-07-2005 | 2005 | Kayu | Manual |
207 | Persyaratan kualitas Air Minum | Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum |
PERMENKES NO. 492/MENKES/PER/IV/2010 | 2010 | Air | Pedoman |
208 | Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air | Cara uji ini meliputi penentuan kemampuan aspal emulsi menyelimuti agregat, kestabilan menyelimuti agregat setelah pencampuran, tahan terhadap pencucian dengan air setelah pencampuran dengan agregat. Cara uji ini tidak mencakup masalah keselamatan yang berhubungan dengan penggunaannya. Pengaturan keselamatan dan kesehatan kerja serta penerapannya menjadi tanggung jawab pengguna cara uji ini |
SNI 3645:2011 | 2011 | Aspal | Standar |
209 | Metode Pengukuran Kelulusan Air pada Tanah Zone Tak Jenuh dengan Lubang Auger | Metode ini membahas tentang persyaratan pengukuran, ketentuan-ketentuan cara pengukuran dan laporan hasil pengukuran kelulusan air air tanah pada tanah zone tak jenuh dengan lubang auger. | SNI 03-3968-1995 | 1995 | Tanah | Standar |
210 | Metode Pengujian Kadar Fosfat dalam Sedimen Melayang dengan Asam Klorida Menggunakan Alat Spektrofotometer Secara Ammonium Molibdate | Metode ini meliputi pengujian yang membahas tentang ketentuan-ketentuan, cara uji kadar fosfat sedimen melayang dengan menggunakan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 725 nm + 1 nm. | SNI 03-4151-1996. | 1996 | Sedimen | Standar |
211 | Metode Pengujian Kadar Semen Portland Dalam Beton Segar Dengan Cara Titrasi Volumetri | Metode Pengujian Kadar Semen Portland Dalam Beton Segar Dengan Cara Titrasi Volumetri ini mencakup : 1. Cara menentukan kadar semen portlan dalam beton segar dengan menggunakan cara kerja titrasi 2. Ketentuan mengenai contoh uji,benda uji,peralatan |
SNI 03-4806-1998 | 1998 | Beton | Standar |
212 | Metode uji kuat lentur adukan semen hidraulik | Standar ini merupakan penyempurnaan dari SNI 03-6451-2000; Metode Pengujian Kuat Lentur Adukan Semen Hidraulik. Pengujian lentur dilakukan pada benda uji prisma dengan menggunakan beban terpusat, dan alat uji yang digunakan didesain sedemikian rupa sehingga tekanan pada benda uji tetap vertikal dan tidak terjadi eksentrisitas. Untuk keperluan tersebut dapat menggunakan alat uji tekan atau alat uji pemecah batu. Mesin uji tekan untuk pengujian lentur berupa tipe hidraulik yang sesuai dengan persyaratan ASTM C 109/C 109 M |
SNI 6451-2015 | 2015 | Beton | Standar |
213 | Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding | Spesifikasi ini meliputi; ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan batu cetak beton ringan. | SNI 03-6821-2002. | 2002 | Beton | Standar |
214 | Tata cara pengambilan contoh aspal | Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman. | SNI 06-6399-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
215 | Metode pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi dengan alat saybolt | Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi dengan alat saybolt. |
SNI 06-6721-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
216 | Pengawetan Kayu pada Bangunan yang Sudah Berdiri dengan Pasak dan Pentil Injeksi | Standar ini meliputi tata cara untuk pengawetan kayu balok dengan ukuran tebal > 5 Cm dan lebar > 10 Cm dari serangan organisme perusak pada bangunan yang sudah berdiri dengan menggunakan pestisida. | Pd T-06-2004-C | 2004 | Kayu | Pedoman |
217 | Air dan Air LImbah - Bagian 5 : Cara Pengujian Besi (Fe)secara Spektometri Serapan Atom (SSA)Nyala | Metode untuk menentukan kadar besi (Fe) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala pada kisaran kadar Mn 0.3 mg/l sampai dengan 10 mg/l dengan panjang gelombang 279.5 nm | SNI 6989.5-2009 | 2009 | Air | Standar |
218 | Tata cara pelaksana paritan pada pekerjaan tanah | standar ini mencakup tata cara pelaksana paritan pada pekerjaan tanah yang meliputi metode pelaksanaan,cara-cara pengendalian untuk berbagai kondisi paritan dan jenis peralatan yang digunakan untuk penggalaian | Pt T-45-2000-A. | 2000 | Tanah | Standar |
219 | Metode uji kuat tekan silinder campuran tanah-semen | Standar ini mencakup metode atau cara menentukan kuat tekan campuran tanahsemen yang dipadatkan di dalam cetakan berbentuk silinder sebagai benda uji. |
SNI 6887-2012 | 2012 | Semen | Standar |
220 | Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland untuk pekerjaan sipil | Ruang lingkup metode ini meliputi persyaratan pengujian, ketentuan-ketentuan, cara pengujian dan laporan hasil pengujian kekuatan tekan mortar semen portland dengan menggunakan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 5cm. | SNI 03-6825-2002 | 2002 | Semen | Standar |
221 | Spesifikasi abu terbang dan pozolan lainnya untuk digunakan dengan kapur | Spesifikasi ini mencakup abu terbang dan pozolan lainnya untuk digunakan bersama dengan kapur di dalam adukan plastis, dan campuran lain yang berpengaruh terhadap reaksi sifat pozolan kapur. | SNI 03-6867-2002 | 2002 | Semen | Standar |
222 | Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Sedang | Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu hasil Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu hasil pengilangan minyak bumi yang berupapengilangan minyak bumi yang berupa liquidliquid (larutan), yang dihasilkan dengan cara melarutkan (larutan), yang dihasilkan dengan cara melarutkan aspal dengan distilat hasilaspal dengan distilat hasil pengilangan minyak bumi yang sesuai (seperti minyakpengilangan minyak bumi yang sesuai (seperti minyak tanah), yang akan digunakan sebagai tanah), yang akan digunakan sebagai bahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan.bahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan. |
SNI 4799-2008 | 2008 | Aspal | Standar |
223 | Metode pengujian pelekatan aspal emulsi terhadap agregat M-50 | Metode ini membahas tentang ketentuan-ketentuan, benda uji, bahan, cara uji pelekatan aspal emulsi terhadap agregat tipe mengendap lambat dan tipe mengendap sedang. | SNI 03-6831-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
224 | Metode pengujian noda untuk aspal minyak | Metode pengujian ini membahas ketentuan dan prosedur pengujian noda bahan-bahan aspal yang hanya berlaku untuk aspal yang dihasilkan dari petroleum. | SNI 03-6885-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
225 | Tata Cara Pemilahan Kayu Konstruksi Secara Masinal | Tata cara ini memuat tentang pelaksanaan pemilahan kayu gergajian secara masinal dan ketentuan yang harus dijalankan meliputi istilah dan definisi, ketentuan, pelaksanaan, penentuan hasil pemilahan kayu, penandaan dan pengelompokkan. | Pd T-05-2004-C | 2004 | Kayu | Pedoman |
226 | Metode untuk menentukan kadar Timbal (Pb) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala | Metode untuk menentukan kadar Timbal (Pb) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala pada kisaran kadar Pb 1.0 mg/l sampai dengan 20 mg/l dengan panjang gelombang 283.3 nm | SNI 6989.8-2009 | 2009 | Air | Standar |
227 | Metode untuk menentukan kadar Seng (Zn) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala | Metode untuk menentukan kadar Seng (Zn) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala pada kisaran kadar Zn 0.05 mg/l sampai dengan 2 mg/l dengan panjang gelombang 213.9 nm | SNI 6989.7-2009 | 2009 | Air | Standar |
228 | Metode Pengujian Kecepatan Pulsa Melalui Beton | Metode pengujian ini meliputi penetapan kecepatan pulsa perambatan gelombang tekan dalam beton. Pengujian ini tidak berlaku untuk perambatan getaran-getaran lainnya yang terdapat dalam beton. | SNI 03-4802-1998 | 1998 | Beton | Standar |
229 | Metode pengujian konsistensi aspal dengan cara apung | Metode pengujian ini membahas ketentuan dan cara pengujian untuk menentukan konsistensi aspal cara apung. | SNI 03-6834-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
230 | Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit | Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit untuk memperoleh contoh air yang mengandung muatan sedimen melayang di sungai/saluran. |
SNI 3414 - 2019 | 2019 | Sedimen | Standar |
231 | Spesifikasi Tiang Pancang Beton Pracetak untuk Pondasi Jembatan, Ukuran (30 X 30, 35 X 35, 40 X 40)CM2 Panjang 10 - 20 Meter Baja Tulangan BJ 24 dan BJ 40 | Spesifikasi ini menetapkan mutu baja, mutu beton, ultimit beton, penulangan yang akan disambung dan tiang penyambung yang direncanakan berdasarkan kondisi ultimit, dengan kekuatan beton sebesar 25Pa ( K - 250 ) serta tegangan leleh baja tulangan sebe | SNI 03-4434-1997. | 1997 | Beton | Standar |
232 | Metode Pengujian Angka Pantul Beton yang sudah Mengeras | Metode ini meliputi penentuan angka pantul beton yang sudah mengeras dengan menggunakan palu baja yang gerakannya dikendalikan oleh pegas. | SNI 03-4803-1998. | 1998 | Beton | Standar |
233 | Metode uji pengukuran temperatur beton segar campuran semen hidraulis | Metode uji pengukuran temperatur beton segar campuran semen hidraulis (ASTM C1064/C1064M-08, IDT) |
SNI 4807-2015 | 2015 | Beton | Standar |
234 | Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji kuat tekan dan lentur tanah semen di laboratorium | Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan lentur tanah-semen di laboratorium dengan persyaratan bahan dan kondisi pengetesan yang diisyaratkan. | SNI 03-6798-2002. | 2002 | Semen | Standar |
235 | Metode Pengujian Kadar Semen Pada Campuran Semen Tanah Dengan Analisa Kimia | Metode uji mencakup tentang ketentuan dan prosedur pengujian untuk mengetahui kadar semen dari semen tanah yang sudah mengeras dengan cara analisa kimia di laboratorium | SNI 03-6791-2002 | 2002 | Semen | Standar |
236 | Metode pengujian kadar beraspal dengan cara ekstraksi menggunakan alat soklet | metode pengujian ini meliputi persyaratan,ketentuan-ketentuan benda uji peralatan,rumus-rumus perhitungan dan cara pengujian kadar aspal campuran beraspal dengan cara ekstraksi menggunakan alat soklet | SNI 03-3640-1994 | 1994 | Aspal | Standar |
237 | Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron | Standar ini tidak mencakup semua permasalahan keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Penerapan langkah-langkah dan batasan-batasan yang menyangkut kesehatan kerja dan keselamatan kerja menjadi tanggung jawab pengguna standar ini. |
SNI 3643-2012 | 2012 | Aspal | Standar |
238 | Tata cara pemulihan aspal dari larutan dengan penguap putar | metode pengujian pemulihan aspal dengan alat penguap putar ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pemulihan aspal di laboratorium, tujuan metode ini adalah untuk memisahkan aspal dari bahan pelarut, sehingga dapat digunakan kembali |
SNI 4797-2015 | 2015 | Aspal | Standar |
239 | Metode Pengujian Jenis dan Jumlah Hewan Bentos | Lingkup pengujian meliputi cara pengujian komposisi dan jumlah hewan dasar yang terdapat pada sumber air dan penggunaan metode pengujian yang dilakukan secara visual atau dengan alat mikroskop diseksi. | SNI 03-3401-1994. | 1994 | Air | Standar |
240 | Metode untuk menentukan kadar tembaga (Cu) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala | Metode untuk menentukan kadar tembaga (Cu) secara Spektrometri Serapan Atom (SSA) nyala pada kisaran kadar Cu 0.2 mg/l sampai dengan 10 mg/l dengan panjang gelombang 324.7 nm | SNI 6989.6-2009 | 2009 | Air | Standar |
241 | Metode Pengujian Uji Basah dan Kering Campuran Tanah Semen dipadatkan | Metode uji untuk menentukan persentase kehilangan massa campuran tanah-semen, perubahan kadar air dan perubahan volume (kembang dan susut) yang disebabkan oleh proses pembasahan dan pengeringan berulang pada benda uji campuran tanah-semen yang telah mengeras. |
SNI 6427 - 2012 | 2012 | Tanah | Standar |
242 | Metode uji penentuan hubungan kadar air dan densitas campuran tanah-semen |
Standar ini menetapkan cara untuk menentukan hubungan antara kadar air dan densitas campuran tanah-semen yang harus dipadatkan sebelum hidrasi semen. |
SNI 6886:2012 | 2012 | Semen | Standar |
243 | Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan | Digunakan untuk menentukan residu secara kuantitatif pada aspal emulsi yang umumnya terdiri dari aspal semi padat atau aspal cair, air dan bahan pengemulsi |
SNI ASTM D6934:2012 | 2012 | Aspal | Standar |
244 | Metode Penentuan Sifat Regangan Tekan Permanen Campuran Beraspal dengan pengujian rangkak dinamis | Metode ini meliputi penentuan akumulasi respon, deformasi aksial campuran beraspal pada kondisi pengujian standar | SNI 03-6476-2000 | 2000 | Aspal | Standar |
245 | Tata Cara Pengambilan Contoh Tanah Dengan Tabung Dinding Tipis | Tata cara ini mencakup prosedur penggunaan tabung logam dinding tipis dalam pengambilan contoh tanah tak terganggu untuk pengujian sifat fisik dan mekanik di laboratorium. | SNI 03-4148.1-2000. | 2000 | Tanah | Standar |
246 | Metode Pengujian Kadar Semen Portland Dalam Beton Keras Yang Memakai Semen Hidrolik | Metode ini mencakup penentuan kadar, semen portland dari beton keras yang menggunakan semen hidrolik juga mengatur ketentuan peralatan,bahan,contoh uji,perhitungan,cara uji dan hasil laporan uji | SNI 03-4805-1998 | 1998 | Beton | Standar |
247 | Metode Pengujian uji basah dan kering campuran tanah semen dipadatkan | Metode uji untuk menentukan persentase kehilangan massa campuran tanah-semen, perubahan kadar air dan perubahan volume (kembang dan susut) yang disebabkan oleh proses pembasahan dan pengeringan berulang pada benda uji campuran tanah-semen yang telah mengeras. |
SNI 6427 - 2012 | 2012 | Semen | Standar |
248 | Spesifikasi aspal cair tipe penguapan cepat | Spesifikasi ini mencakup aspal cair yang dihasilkan dengan cara melarutkan aspal dengan distilat hasil pengilangan minyak (seperti premium), yang akan digunakan sebagai bahan dalam pengerjaan pengaspalan jalan. |
SNI 4800-2011 | 2011 | Aspal | Standar |
249 | Metode Pengujian Hilang Pijar Bahan Belerang untuk Kaping | Metode pengujian ini mencakup ketentuan-ketentuan dan cara uji serta perhitungan besarnya hilang pijar dan residu. | SNI 03-4168-1996. | 1996 | Bahan Lain | Standar |
250 | Tata Cara Penyiapan Benda Uji Tanah yang Digraut Dengan Bahan Kimia Di Laboratorium untuk mendapatkan parameter kuat Desain | Tata cara ini mencakup penyiapan benda uji tanah yang digraut dengan bahan kimia di laboratorium untuk digunakan pada uji laboratorium guna menentukan dalam parameter kuat desain | SNI 03-6804-2002. | 2002 | Tanah | Standar |
251 | Metode pengujian kuat lentur tanah semen menggunakan balok sederhana dengan pembebanan titik ketiga | Standar ini menetapkan metode pengujian untuk menentukan kuat lentur tanah-semen menggunakan balok sederhana dengan pembebabanan titik ketiga. | SNI 03-6458-2000. | 2000 | Semen | Standar |
252 | Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Semen Secara Wajib. | Perusahaan industri yang memproduksi Semen, wajib mempunyai Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT-SNI) Semen, sesuai dengan ketentuan yang barlaku. |
PerMenPerin No 82/M-IND/PER/9/2015 | 2015 | Semen | Pedoman |
253 | Metode pengujian kadar air aspal emulsi | metode pengujian ini adalah untuk menentukan besarnya kadar air aspal emulsi jenis kationik dan anionik dg cara penyulingan | SNI 03-3641-1994 | 1994 | Aspal | Standar |
254 | Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi dengan Penyulingan | Metode pengujian ini meliputi persyaratan pengujian dan ketentuan-ketentuan aspal emulsi kationik dan anionik. | SNI 03-3642-1994 | 1994 | Aspal | Standar |
255 | Metode pengujian kerusakan campuran aspal emulsi dengan semen | Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan-ketentuan, cara pengujian jenis aspal emulsi kationik dan anionik tipe lambat mengendap. | SNI 03-6830-2002. | 2002 | Aspal | Standar |
256 | Metode Pengujian Kuat Geser Kayu DL Laboratorium | Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian kayu dengan benda uji kecil, bebas cacat untuk jenis kayu kering udara. | SNI 03-3339-1994. | 1994 | Kayu | Standar |
257 | Metode Pengujian Modulus Geser Kayu Konstruksi Berukuran Stuktural | Metode ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian dan cara pengujian kayu, untuk semua jenis kayu berukuran stuktural kering, balok kayu berlapis majemuk glulam dan balok kayu komposit, yang bebas atau tidak bebas cacat. | SNI 03-3974-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
258 | Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Konstruksi Berukuran Struktural | Metode ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian dan pelaporan pengujian semua jenis kayu berukuran struktural kering udara dan tidak bebas cacat, termasuk balok kayu berlapis. | SNI 03-3975-1995 | 1995 | Kayu | Standar |
259 | Tata Cara Commisioning Instalasi Pengolahan Air | Standar ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk semua kapasitas instalasi pengolahan air (IPA) dan cara pengerjaan. | SNI 0004-2008 | 2008 | Air | Standar |
260 | Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Semen Secara Wajib | Dalam rangka mendukung kemudahan dan efektifitas pelaksanaan pemberlakuan dan pengawasan terhadap Standar Nasional Indonesia semen secara wajib, telah dilakukan evaluasi terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian yang di tunjuk dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 21/M-IND/PER/5/2017.
|
Peraturan Menteri Perindustrian No 44 Tahun 2018 | 2018 | Semen | Pedoman |
261 | Metode Pengujian Kuat Geser Kayu DL Laboratorium | Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan cara pengujian kayu dengan benda uji kecil, bebas cacat untuk jenis kayu kering udara. | SNI 03-3400-1994. | 1994 | Kayu | Standar |
262 | Metode uji partikel ringan dalam agregat | Metode uji ini meliputi cara menentukan persentase partikel ringan dalam agregat dengan cara memisahkannya dalam suatu larutan yang lebih berat yang mempunyai berat jenis yang sesuai |
SNI ASTM C123 - 2012 | 2012 | Agregat | Standar |
263 | Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem Drainase Di Dalam Tanah | Spesifikasi ini meliputi pembuatan dan pengujian pipa diameter 25 mm sampai dengan 3700 mm, pipa adukan plastik berpenguat fiberglass (RPMP) dan sistem penyambungannya untuk penggunaan dalam jaringan air bak di atas maupun permukaan bawah tanah | SNI 03-6786-2002. | 2002 | Air | Standar |
264 | Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan | Produk industri kehutahan adalah produk kayu olahan dan turunannya serta barang jadi rotan. |
PERMENPERDAG NO. 74 Tahun 2020 | 2020 | Kayu | Norma |
265 | Daftar Standar dan Pedoman Bahan Konstrusi Bangunan dan Rekayasa Sipil | Buku Daftar Standar dan Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil berisi daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Pedoman bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang selama initelah dihasilkan Kementerian Pekerjaan Umum.SNI dirumuskan melalui KomiteTeknis 91-01(PT 91-01) Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil yang mempunyai 4 Sub KomiteTeknis 91-01-S1 Sumber Daya Air, 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, 91-01-S3 Perumahan dan Sarana Permukiman, 91-01-S4 Bahan Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan : Sekretariat Panitia Teknis, Sub Panitia Teknis (SPT), Kementerian PUPR dan para pemangku kepentingan. SNI ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).Pedoman dihasilkan oleh Direktorat-Direktorat Jenderaldi lingkungan Kementerian PUPRyang disusun sesuai dinamika pelaksanaan di lapangan. Pedoman ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum.Buku iniberisi informasi singkat dari SNI dan Pedoman yang terdiri dari Judul, Nomor dan Ruang Lingkup.Untuk memberikan kemudahan para pengguna, isi buku dikategoraikan dalam duakelompok, yaitu SNI dan Pedoman Teknis, terdiri dari 791SNI, dan 332Pedoman Teknis. Buku ini disusun oleh Sekretariat Badan Litbang PU selaku Sekretariat PT 91-01 bersama-sama dengan Pusat-Pusat Litbang selaku SPT, serta Satminkal Kementerian Pekerjaan Umum. Buku ini diterbitkan secara berkala sesuai dengan perkembangan penyusunan dan penerbitan SNI dan Pedoman.Sebagai salah satu upaya penyebarluasan informasi Standar Pedoman dan Manual untuk mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien, buku ini perlu dimiliki dan diketahui oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi maupun masyarakat umum lainnya. |
Edisi 2018 | 2018 | Bahan Lain | Standar |
266 | Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metoda tekan | Cara uji ini menetapkan cara pengujian kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan menggunakan alat ukur kandungan udara tipe washington, persyaratan peralatan, benda uji dan pengujian, rumus-rumus perhitungan, cara pengujian dan pelaporan |
SNI 3418 - 2011 | 2011 | Beton | Standar |
267 | Spesifikasi pengencer graut untuk beton agregat praletak | Standar ini mencakup pengencer graut yang digunakan pada pembuatan beton agregat praletak |
SNI 6418:2016 | 2016 | Beton | Standar |
268 | Metode pengujian ekspansi dan bliding campuran graut segar untuk beton dengan agregat praletak di laboratorium | Metode pengujian ekspansi dan bliding campuran graut segar untuk beton dengan agregat praletak di laboratorium |
SNI 03-6430.3-2000 | 2000 | Beton | Standar |
269 | Cara uji kuat tekan beton ringan isolasi | Cara uji ini mencakup persiapan benda uji dan prosedur pengujian kuat tekan beton ringan isolasi dengan berat isi dalam kondisi kering oven tidak lebih dari 800 kg/m3. Cara uji ini mencakup persiapan dan pengujian untuk benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 75 mm x 150 mm. |
SNI 3421:2011 | 2011 | Beton | Standar |
270 | Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan | Standar ini menetapkan persyaratan agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan. Lapis fondasi agregat (LFA) terdapat 2 (dua) kelas, yaitu agregat kelas A digunakan sebagai lapis fondasi atas dan agregat kelas B untuk lapis fondasi bawah, sedangkan untuk bahu jalan digunakan agregat kelas S |
SNI 6388-2015 | 2015 | Agregat | Standar |
271 | Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum | Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; |
PP 16 tahun 2005 | 2005 | Air | Pedoman |